Nurkhalis, 071147021 (2013) PEMUKIMAN BARU PASCA-BENCANA (STUDI TENTANG PROSES ADAPTASI DAN BERKEMBANGNYA IDENTITAS KULTURAL PADA KALANGAN WARGA PERUMAHAN JACKY CHAN DESA NEUHEN KECAMATAN MESJID RAYA, ACEH BESAR). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2013-nurkhalis-26825-9.abstr-k.pdf Download (137kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2013-nurkhalis-26825-1.full text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berangkat dari realitas kemunculan pemukiman baru yang terjadi Pasca-Tsunami di Aceh. Ketika akan masuk ke dalam lingkungan yang medan interaksi belum dikenali seperti halnya pemukiman baru—dimana para penghuninya memiliki keanekaragaman suku atau etnis dan ditambah dengan profesi yang berbeda pula. Penelitian ini akan mempertanyakan proses adaptasi seperti apa yang dilangsungkan mereka sehingga dapat diterima dengan baik di lingkungan pemukiman barunya. Selain itu, keberadaan individu mengidentifikasi diri, apakah masih dengan membawa identitas kulturalnya atau justru membentuk identitas kultural yang berbeda nantinya. Dalam penelitian ini menjabarkan dua pertanyaan penelitian, pertama, 1) Bagaimana proses penyesuaian diri di kalangan warga perumahan Jacky Chan dari kehidupannya di perumahan Jacky Chan dalam hal interaksi. 2) Bagaimana proses berkembangnya identitas kultural dari proses interaksi di kalangan warga perumahan Jacky Chan, desa Neuhen, kabupaten Aceh Besar. Dalam penelitian ini, menggunakan satu teori utama yang berfungsi sebagai titik masuk atau kerangka berfikir menganalisa permasalahan yang telah dikemukakan, yakni Teori Konstruksi Sosial yang dicetuskan Peter Berger dan Thomas Luckmann. Penggunaan teori tersebut dalam penganalisaannya diawali dengan mengungkapkan strukur kesadaran yang dimiliki kalangan warga perumahan Jacky Chan. Dari hasil penelitiannya, ditemukan bahwa proses adaptasi pada kalangan warga perumahan Jacky Chan terjadi melalui Institusional dan Legitimasi. Adanya beberapa praktik keagamaan dan kegiatan bersosial merupakan ruang hadirnya adaptasi mereka. Selanjutnya, pada proses pembentukan identitas kultural adanya tiga jenis bentukan identitas, di antaranya identitas Cina-Aceh berafiliasi pembauran, identitas Cina-Aceh dan identitas kompatibel. ketiga identitas bagian dari sosialisasi yang dipertahankan sebahagian, turut dimodifikasi, bahkan terbentuk dengan perubahan lain atau disebut dengan transformasi.
Actions (login required)
View Item |