Muhammad Arif Mustaqim, 071147019 (2013) EKSISTENSI BUDAYA GOTONG ROYONG (STUDI TENTANG MAKNA PERUBAHAN BUDAYA GOTONG ROYONG DI DESA KEDUNGSOKO KECAMATAN PLUMPANG KABUPATEN TUBAN DALAM PERSPEKTIF KONSTRUKSI SOSIAL). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2013-mustaqimmu-26826-9.abstr-k.pdf Download (316kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2013-mustaqimmu-26826-1.full text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Ide dari penelitian ini muncul pada saat peneliti melihat realitas sosial yang unik di Desa Kedungsoko Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban di mana budaya gotong royong di desa tersebut telah mengalami perubahan pada bentuk-bentuk serta praktek-prakteknya. Dari sini kemudian peneliti membuat dua fokus penelitian, yaitu (1) ingin mengetahui bagaimana tokoh masyarakat memaknai perubahan budaya gotong royong di Desa Kedungsoko saat ini (2) ingin mengetahui bagaimana bentuk-bentuk dan praktek-praktek budaya gotong royong di Desa Kedungsoko saat ini. Dalam penelitian ini teori yang digunakan sebagai kerangka berfikir untuk menganalisa fokus penelitian yang diangkat adalah Teori Konstruksi Sosial dari Peter L Berger. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretatif naturalistik, karena itu pendekatan penelitiannya menggunakan metode kualitatif. Setelah penelitian ini dilakukan akhirnya dapat ditemukan jawaban dari fokus penelitian yang diangkat, bahwa struktur kesadaran para informan tentang budaya gotong royong terbentuk melalui tiga fase dialektis, yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Kemudian budaya gotong royong di Desa Kedungsoko pada aktifitas ekonomi seperti tandur dan ngedos sudah mulai menghilang, akan tetapi di sisi lain budaya gotong royong di aktifitas sosial seperti pemakaman, landang, sayan serta gugur gunung atau kerja bakti masih berjalan meskipun juga mengalami perubahan di proses pengerjaannya serta sudah tidak sekuat dulu lagi.

Actions (login required)

View Item