ROBERTUS RADIO POETRA, 030610144 (2009) ASPEK KONTRAKTUAL JOINT FINANCING DALAM LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN DI INDONESIA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2010-poetrarobe-12298-tmk119-k.pdf Download (305kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2010-poetrarobe-11250-tmk119-9.pdf Restricted to Registered users only Download (557kB) | Request a copy

Abstract

Joint financing merupakan mekanisme penyaluran kredit oleh perbankan dan perusahaan pembiayaan kepada debitor yang komposisinya sesuai dengan yang diperjanjikan kedua belah pihak. Joint Financing dalam pembiayaan konsumen didasarkan adanya suatu perjanjian, yaitu perjanjian kerjasama antara Perusahaan Pembiayaan Konsumen dan Bank untuk kerjasama pemberian dana joint financing, perjanjian pembiayaan konsumen antara Perusahaan Pembiayaan Konsumen dan Bank (sebagai Kreditor) dengan debitor, serta perjanjian jual beli antara supplier dan debitor. Didalam pembiayaan konsumen jika debitor tidak melaksanakan kewajibannya (melakukan wanprestasi¬), misalnya melakukan kelalaian dalam pembayaran. Kreditor mempunyai upaya yaitu : Pemenuhan kewajiban perjanjian didahului peringatan, Eksekusi obyek jaminan (fidusia), Pengajuan gugatan ke pengadilan. Pada dasarnya tidak ada pihak yang menginginkan adanya / terjadinya suatu sengketa terhadap apa yang telah disepakati dalam kontrak. Namun demikian, haruslah dimaklumi bahwa terjadinya sengketa tidak jarang terjadi, hanya karena hal-hal yang sangat sepele. Untuk itu kontrak yang dirancang / dibuat harus menegaskan bagaimana cara penyelesaian bila pada akhirnya terjadi sengketa. Dalam pembiayaan konsumen ada upaya hukum yang dapat dilakukan, yaitu : musyawarah / mufakat, lewat jalur Peradilan, melalui badan Arbitrase

Actions (login required)

View Item