DONNY WILDIANTO, 030710318 N (2009) TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP TERJADINYA PEMALSUAN IDENTITAS YANG DIBERIKAN OLEH PENGHADAP. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2010-wildiantod-12420-tmk157-k.pdf Download (303kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2010-wildiantod-11300-tmk157-9.pdf Restricted to Registered users only Download (704kB) | Request a copy

Abstract

Jika akta Notaris dibuat berdasarkan identitas palsu yang diberikan oleh penghadap, maka seorang Notaris tidak bertanggungjawab terhadap akta yang diakibatkan oleh keterangan dan/atau identitas palsu tersebut, melainkan para penghadap-lah yang bertanggungjawab secara pidana maupun perdata. Jika ternyata akta yang dibuat oleh Notaris terbukti melanggar batasan-batasan tersebut atau memenuhi rumusan pelanggaran yang tersebut dalam UUJN, maka Notaris diwajibkan memberikan ganti rugi, biaya, dan bunga kepada para pihak yang menderita kerugian. Selain itu, Notaris dapat dijatuhi sanksi perdata dengan cara menggugat Notaris yang bersangkutan ke pengadilan. Sanksi administrasi dijatuhkan terhadap Notaris karena terjadi pelanggaran terhadap segala kewajiban dan pelaksanaan tugas jabatan Notaris yang dikategorikan sebagai suatu pelanggaran yang dapat dijatuhi sanksi administrasi dan sanksi kode etik. Jika ada para pihak atau penghadap menilai atau menganggap atau mengetahui bahwa akta Notaris melanggar ketentuan-ketentuan dalam UUJN, maka para pihak yang memberikan penilaian seperti itu harus dapat membuktikannya melalui proses pengadilan (gugatan) dan meminta penggantian biaya, ganti rugi dan bunga kepada Notaris. Agar dapat membuktikan penilaiannya, dengan menunjukkan ketentuan atau pasal mana yang dilanggar oleh Notaris. Jika pengadilan memutuskan akta tersebut mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan atau batal demi hukum, maka atas putusan pengadilan tersebut Notaris dapat dituntut biaya, ganti rugi, dan bunga.

Actions (login required)

View Item