Lusi Andriyani, 090610016 M (2008) ISLAM DAN POLITIK IDENTITAS ( Studi Politik Identitas Partai Keadilan Sejahtera di Era Reformasi ). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2010-andriyanil-11171-ts0609-k.pdf Download (321kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s3-2010-andriyanil-10437-ts0609.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah bagaimana proses penguatan politik identitas Islam di PKS dan pengaruhnya terhadap demokrasi di Indonesia. Dengan mengajukan dua pertanyaan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penguatan politik identitas Islam di PKS dalam proses demokratisasi pada era reformasi di Indonesia dan pengaruhnya dalam proses demokratisasi di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara akademik untuk memberikan kontribusi pada pengembangan konsep mengenai politik identitas dan secara pragmatis dapat memperkaya khasanah mengenai politik identitas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan mengambil obyek PKS Wilayah Surabaya dengan teknik pengumpulan data: wawancara mendalam,observasi dan dokumentasi. Data yang diambil adalah data Primer dari informan kunci mengenai: Penggunaan konsep Islam dan Identitas di PKS, serta pelaksanaan politik identitas. Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas partai. Data Sekunder; diperoleh dari surat kabar, majalah, Televisi, Internet, jurnal-jurnal ilmiah serta dokumen yang terkait dengan PKS yang dipaparkan dalam bentuk temuan asli dan dinarasikan dengan menghubungkan data yang telah didapat dari informan dengan kajian pustaka serta teori yang telah dipilih. Data dianalisis secara kualitatif dengan model deskriptif eksplanatif agar dapat lebih intens untuk melihat interaksi dan penggunaan simbol-simbol identitas politik. PKS menggunakan demokrasi sebagai instrumen untuk agenda dakwah dengan eksklusifitasnya akan dapat menghambat pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Proses penguatan identitas digambarkan dengan identitas fisik seperti lambang partai, warna baju, jargon bersih, peduli dan profesional serta identitas partai sebagai partai kader dan partai dakwah dilaksanakan melalui proses konstruksi nilai-nilai Islam yang dikembangkan oleh jama�ah dakwah Ikhwanul Muslimin. Proses penguatan lebih ditekankan pada pola kaderisasi yang sangat selektif. Pengaruh politik identitas terhadap proses demokrasi di Indonesia: diwujudkan dalam bentuk ekspresi identitas dalam ruang sosial dan ruang politik yang cenderung mengutamakan isu moralitas sebagai instrumen dalam mengembangkan kekuatan partai. Dalam jangka panjang akan berpengaruh dalam proses demokrasi. Dalam pemikiran PKS, globalisasi dan demokrasi merupakan produk Barat yang berbeda dengan demokrasi dalam pandangan Islam. Perbedaan yang signifikan terletak pada pemegang kedaulatan. PKS memandang kedaulatan yang dipegang oleh rakyat tetap harus disandarkan pada kedaulatan mutlak Illahiah (Tuhan), tidak hanya kedaulatan rakyat semata. PKS mempunyai pandangan bahwa demokrasi Barat yang sedang diterapkan di Indonesia merupakan instrumen untuk mendapatkan kekuasaan dan sebagai jalan menyebarkan ide-ide demokrasi keislaman yang dianutnya. Adapun konsep demokrasi yang ditawarkan oleh PKSmerujuk pada peran Majelis Syuro sebagai bentuk lembaga demokrasi yang memegang otoritas tertinggi PKS.

Actions (login required)

View Item