AHMAD ATHOILLAH, 090710310M (2010) GENDER DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG Studi pandangan Kiai NU Jawa Timur atas Majunya Perempuan menjadi Gubernur Jawa Timur dalam Pemilihan Langsung Kepala Daerah 2008. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2011-athoillaha-14461-ts0210-k.pdf Download (303kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s3-2011-athoillaha-12143-ts0210.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Majunya perempuan sebagai calon Gubernur Jawa Timur menjadi fenomena tersendiri bagi kalangan Kiai NU pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur. Keberadaan Kiai juga mempengaruhi para santri dan alumni yang ada di sekitarnya. Ketokohan Kiai masih memiliki peran sentral dalam masalah agama, sosial dan politik. Fenomena seputar pemilihan Gubernur Jawa Timur semakin menarik sebab ada friksi tajam diantara para Kiai pengasuh pondok. Pro dan kontra seputar calon Gubernur perempuan mewarnai pentas politik di Jawa Timur. Pandangan Kiai pengasuh pondok pesantren tidak lepas dari pegangannya yaitu kitab ulama salaf yang di gunakan Kiai NU sebagai legitimasi Kiai. Jawa Timur yang religius dimana setiap simbol, wacana, dan tindakan Kiai yang memiliki pijakan dari kitab selalu menjadi panutan masyarakat tak terkecuali dalam konteks politik praktis seperti pemilihan Gubernur secara langsung Konteks politik telah membuat para calon gubernur berlomba untuk mendapat restu Kiai. Dukungan yang didapat dapat dilihat sebagai sebuah simbol, wacana, seruan, tak jarang dukungan tersebut tersirat secara jelas dan tegas. Kondisi ini terjadi karena dua tokoh NU berada dalam dua pasangan tersebut. Sehingga sejauh mana peran Kiai mendukung tokoh NU tersebut menarik untuk diteliti. Menggunakan interaksi simbolik diharapkan kita mampu menangkap simbol, makna, wacana yang tersirat dari seorang Kiai. Majunya khofifah juga memiliki pertimbangan tersendiri akankah dengan konteks pilgub wacana kesetaraan gender telah menjadi pertimbangan tersendiri bagi seorang Kiai ataukah masih berpatokan bahwa pemimpin laki-laki lebih baik. Interaksi simbolik mencoba menangkap fenomena Kiai dan politik lewat bahasa simbolsimbol, dan wacana politik yang sedang terjadi.
Actions (login required)
View Item |