NAWANGGA SONI PRATAMA, 071144008 (2013) KONTESTASI ANTAR ELITE DESA DALAM IMPLEMENTASI VISI DESA AGROWISATA SEGOROGUNUNG, KAB KARANGANYAR, JAWA TENGAH. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2013-pratamanaw-28530-8.abstr-t.pdf Download (536kB) | Preview
	Text (HALAMAN DEPAN) gdlhub-gdl-s2-2013-pratamanaw-28530-HALAMANDEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2013-pratamanaw-28530-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) gdlhub-gdl-s2-2013-pratamanaw-28530-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Implementasi kebijakan merupakan siklus yang tidak akan pernah terpisahkan dengan langkah formulasi dan evaluasi. Setiap tahap dalam proses kebijakan baik itu dalam tahap formulasi, implementasi, dan evaluasi tentu akan memunculkan kontestasi atau persaingan antara elite yang berkaitan dengan kepentingan masing-masing kelompok elite yang terlibat. Namun eskalasi kontestasi kelompok elite dalam sebuah proses siklus kebijakan tergantung seberapa penting kelak kebij akan tersebut digunakan. Kebijakan dibuat untuk dapat mengakomodasikan dan memberikan jawaban dari aspirasi masyarakat untuk kebaikan bersama. Dalam penelitian ini fokus yang akan diuraikan dalam siklus kebijakan yakni pada tahapan implementasi. Peneliti tertarik untuk melihat kontestasi kelompok elite yang terjadi selama implementasi ini. Kecenderungan masyarakat yang mudah diatur mengakibatkan minimnya konflik yang terjadi ketika proses formulasi kebijakan desa agrowisata. Wacana desa agrowisata mendapat pertentangan yang sangat kecil dari masyarakat sekitar karena dengan kondisi topografi dan geografinya, masyarakat mengharapkan adanya keberhasilan dari program ini. Mayoritas masyarakat desa yang mendukung kebijakan ini bermata pencarian sebagai petani. Karakteristik masyarakat yang homogen membuat proses formulasi dalam kebijakan desa agrowisata sangat kecil untuk memunculkan konflik maupun kontestasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui elite yang terlibat dalam kontestasi implementasi kebijakan dan bagaimana kontestasi elite selama impelementasi kebijakan visi desa agrowisata dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori implementasi kebijakan dari Wayne Parsons sebagai pisau analisis untuk menjawab rumusan masalah. Pendekatan konsep kontestasi, implementasi kebijakan, desa agrowisata, dan elite juga membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. Penelitian ini menggunakan jenis analisis kualitatif deskriptif yakni dengan melakukan pencarian fakta atau pengumpulan data dan interpretasi yang tepat. Fokus dalam penelitian ini adalah mencari tahu elite-elite yang terlibat dalam kontestasi implementasi kebijakan tersebut dan bagaimana kontestasi elite dalam implementasi kebijakan visi desa agrowisata dengan mengambillokasi penelitian di Desa Segorogunung, Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. T eknik pengumpulan data yakni dengan wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif dengan metode penarikan dan pengambilan data secara purposive. Hasil analisis penelitian menyimpulkan bahwa elite yang terlibat kontestasi dalam implementasi kebijakan desa agrowisata diantaranya jajaran pejabat structural desa dibantu dengan dinas terkait sebagai agen penyedia layanan seperti dinas pariwisata, dinas agraria, dan dinas pekerjaan umum. Administrator di lapangan yakni para staf desa bekerjasama dengan masyarakat desa, dan kelompok swadaya masyarakat. Mengenai kontestasi kepentingan yang muncul dalam proses implementasi ini terjadi antara dua kelompok yakni elite formal yakni elite birokrat desa dengan elite informal yang berada di luar jajaran pemerintahan desa seperti kelompok masyarakat.

Actions (login required)

View Item