RIFKI MAMDUH MAS'AN, 071148001 (2014) MEMBACA FOTO - FOTO JURNALISTIK BANJIR DAHSYAT JAKARTA (Studi Analisis Semiotik Foto - foto Jurnalistik dengan Tema 'Banjir Dahsyat Jakarta' dalam Situs Berita Online Tribunnews.com pada Januari 2013). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2014-masanrifki-31564-6.abstr-k.pdf Download (399kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2014-masanrifki-31564-full text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang makna dan pesan yang terkandung dibalik foto – foto jurnalistik dengan tema „Banjir Dahsyat Jakarta‟ dalam situs berita online Tribunnews.com pada Januari 2013. Melalui penelitian ini, peneliti berusaha untuk membuka wacana pembaca mengenai apresiasi foto – foto jurnalistik tentang „Banjir Dahsyat Jakarta‟. Fenomena „Banjir Dahsyat Jakarta‟ merupakan bencana alam banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada pertengahan Januari 2013 yang menyebabkan Jakarta dinyatakan dalam keadaan darurat. Foto – foto jurnalistik tersebut ditampilkan dengan beragam baik secara pengambilan sudut pandang, teknik fotografi, maupun latar belakang terjadinya peristiwa, sehingga hal ini mendasari peneliti untuk mengungkapkan makna dan pesan yang terkandung dibalik foto – foto jurnalistik tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis semiotik, yaitu penelitian yang mendasarkan pada kekuatan makna dari bentuk visualisasi, dengan menganalisa dan mengungkap gambar sebagai dasar dari penelitian. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan mengembangkan konsep serta menghimpun fakta yang ada. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah denotasi dan konotasi yang terkandung dalam visualisasi foto – foto jurnalistik dengan tema „Banjir Dahsyat Jakarta‟ yang menguraikan situasi banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada 16 – 25 Januari 2013. Peneliti akan mengidentifikasi tanda – tanda visual pada foto – foto jurnalistik tersebut. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan tiga tahap signifikasi, pertama adalah makna denotasi, kedua adalah makna konotasi, dan ketiga adalah makna dan pesan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna dan pesan yang terkandung dalam foto – foto jurnalistik tersebut memberi pemahaman terhadap masyarakat Indonesia tentang begitu dahsyatnya bencana yang melanda dan begitu besar penderitaan yang dialami para korban banjir. Foto – foto jurnalistik ini memiliki kekuatan retoris untuk menyentuh emosi, membangun perspektif, mempengaruhi opini publik serta membangkitkan kepedulian sikap dan tindakan bagi mereka yang melihatnya. Bantuan yang diberikan dalam mengambil langkah penanganan pasca bencana membuat penderitaan korban banjir Jakarta ini semakin berkurang. Perlunya keseriusan dari pemerintah untuk mengatasi problematika banjir tahunan ini agar dapat meminimalisir kerugian materi akibat lumpuhnya perekonomian dan transportasi. Bencana banjir tidak hanya membawa kerugian materi atau dampak negatif lainnya, namun bagi beberapa warga korban banjir yang kreatif membaca pasar, hal ini menjadi momentum yang tepat untuk dijadikan sebagai lahan usaha, sekaligus untuk membantu mengurangi jumlah penderitaan korban banjir. Banjir juga membawa masalah baru, sebuah realitas dibalik bencana banjir, dimana banjir akan terkenang, terekam, mengendap di ingatan anak – anak. Ingatan dan imajinasi mereka tentang banjir menjadi cerita pasca banjir sehingga perlu diperhatikan kebijakan menangani banjir bertaruh pada ingatan anak. Kegagalan menangani banjir berarti menambah memori ingatan anak akan pedihnya bencana alam banjir ini.
Actions (login required)
View Item |