ROIKHATUL MUFIDAH, 040113644 (2006) EVALUASI PENERAPAN JOB ORDER COSTING DALAM MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA DIVISI ANEKA JASA INDUSTRI PT BOMA BISMA INDRA (PERSERO) DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-mufidahroi-3213-a25906.pdf Download (191kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-mufidahroi-3213-a25906.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Dalam perusahaan manufaktur yang menjalankan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi melalui proses produksi, tentunya tidak lepas dari bermacam – macam biaya. Untuk dapat menangani kegiatan utama tersebut, manajemen membutuhkan informasi mengenai biaya – biaya produksi. Dalam kegiatan usahanya, perusahaan harus berusaha agar biaya – biaya yang dikeluarkan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga diharapkan akan memperoleh laba atau profit yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja PT Boma Bisma Indra ( Persero khususnya Divisi Aneka Jasa dan Industri dalam menyusun biaya produksi standar, sehingga dapat diketahui biaya yang akan dikeluarkan pada akhir periode dan dapat diketahui biaya yang sesungguhnya terjadi, kemudian dapat dibandingkan antara actual cost dengan standard cost untuk selanjutnya dapat diketahui apakah terjadi selisih atau tidak. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian skripsi ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang dirancang untuk meneliti suatu kasus yang terjadi dalam PT Boma Bisma Indra ( Persero ). Metode analisis yang dipakai adalah membandingkan antara actual cost dengan standard cost per job order dengan pembebanan sesuai kapasitasnya untuk mengetahui selisih yang terjadi, bail( yang bersifat menguntungkan ( favorable) ataupun yang bersifat tidak menguntungkan ( un favorable ), sehingga dapat diambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dimasa yang akan datang. Berdasarkan analisis selisih biaya produksi yang meliputi : selisih direct material, selisih direct labour, dan selisih FOH per job order, dapat dilihat bahwa terjadi selisih biaya yang cukup material. Hal ini menunjukkan kalkulasi awal biaya yang kurang tepat pleb Divisi Produksi, sehingga menyebabkan penyimpangan biaya produksi. Salah satunya adalah job order 05.600.3 selisih yang terjadi pada direct material sebesar Rp 61.525.700 (F) disebabkan karena fluktuasi harga bahan baku produksi dan rasio perhitungan kwantitas bahan baku yang kurang tepat. Selisih direct labour sebesar Rp 338.624 (UF) terjadi karena inefisiensi waktu kerja, khususnya waktu fabrication yang melebihi jadwal semula. Selisih biaya sub kontrak-tor sebesar Rp 1.000.000 (UF) terjadi karena Divisi Produksi kurang tepat dalam memperkirakan waktu yang diperlukan untuk memproduksi mill roll. Selisih biaya langsung lain sebesar Rp 200.000 (UF) terjadi karena model, jenis, dan ukuran mill roll yang dipesan akan diproduksi berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh buyer. Selisih FOH sebesar Rp 6.655.00071 (F) dikarenakan pembebanan FOH pada kalkulasi awal yang terlalu besar apabila dibandingkan dengan actual cost pada saat itu sehingga biaya yang dibebankan menjadi lebih kecil.

Actions (login required)

View Item