PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA XYLOCAIN SPRAY 10 % DENGAN DEKSAMETASON 10 mg INTRAVENA DALAM MENGURANGI KELUHAN TENGGOROK PASCA INTUBASI INTRATRAKEA DI RSUD Dr. SOETOMO

FARID PAHLEVI, dr (2014) PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA XYLOCAIN SPRAY 10 % DENGAN DEKSAMETASON 10 mg INTRAVENA DALAM MENGURANGI KELUHAN TENGGOROK PASCA INTUBASI INTRATRAKEA DI RSUD Dr. SOETOMO. Other thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2014-pahlevifar-34122-3.abstr-k.pdf

Download (606kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
Binder1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang : Intubasi endotrakeal merupakan tindakan yang rutin dilakukan pada pasien-pasien yang menjalani operasi dengan anestesi umum . Keluhan tenggorok ( batuk, serak dan nyeri telan) adalah komplikasi yang sering terjadi setelah intubasi intratrakea dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada pasien paska operasi . Banyak cara yang sudah dilakukan untuk mengurangi keluhan tenggorokan ini. Xylocain Sray 10 % bekerja dengan mengurangi reflek jalan nafas ( batuk , spasme dan lain-lain) yang bisa menyebabkan trauma intubasi makin besar. Deksametason adalah kortikosteroid potensi kuat yang mempunyai efek anti inflamasi Metode : Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental yang bersifat singgle blind . Tiga puluh dua pasien yang akan menjalani operasi elektif laparotomi ginekologi dengan anestesi umum intubasi endotrakeal dipilih secara acak. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A ( n= 16) diberikan xylocain spray 10 % dengan 5 semprotan pada pada sekitar cuff ETT dan 5 semprotan pada struktur laringofaringeal ( pita suara, epiglotis dan faring) sesaat sebelum intubasi , sedangkan kelompok B (n=16) diberikan deksametason 10 mg i.v 30 menit sebelum intubasi endotrakeal. Dilakukan penilain terhadap insiden dan derajat keluhan tenggorok pada jam ke-1, ke-6 dan ke-24 setelah ekstubasi. Analisa statistik dilakukan dengan uji T test dan uji Mann-Whitney dengan p< 0,05 bermakna secara signifikan. Hasil : Angka kejadian keluhan tenggorok pada kelompok A adalah 6,3-37,6 % sedangkan kelompok B 0-25 %. Penilain derajat keluhan tenggorok pada jam ke-1, ke-6 dan jam ke-24 antara kedua kelompok perlakuan tidak didapatkan hasil yang bermakna (p >0,05) Kesimpulan : Profilaksis deksametason 10 mg intravena dan xylocain spray 10 % mempunyai efektifitas yang sama dalam mengurangi keluhan tenggorok pasca intubasi intratrakea.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: KKA KK PPDS. AR. 06-14 Pah p
Uncontrolled Keywords: Keluhan tenggorok, intubasi endotrakeal, deksametason 10 mg intravena , xylocain 10 %
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Unair Research
Creators:
CreatorsNIM
FARID PAHLEVI, drUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorApril Poerwanto Basuki, Dr., dr . SpAnUNSPECIFIED
Thesis advisorPesta Parulian M.Edwar, dr. SpAnUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 26 Oct 2016 17:35
Last Modified: 26 Oct 2016 17:35
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39064
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item