SILVI ANGGAJUNI SAMODRO, 031224253029 (2014) HAK WARIS BAGI ANAK KEMBAR SIAM DEMPET ( CONJOINED TWINS). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2014-samodrosil-34236-5.abstr-k.pdf Download (641kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
Binder1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Judul penelitian �Hak waris bagi anak kembar siam dempet (conjoined twins), dengan permasalahan yang diteliti apakah status hukum dan hak waris anak conjoined twins dan apakah anak conjoined twins memperoleh hak waris yang sama menurut hukum waris yang berlaku di Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan bersifat normatif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan literatur-literatur yang ada. Hasil penelitian, status hukum dan hak waris anak conjoined twins dibedakan antara anak sah dan anak luar kawin sehingga mempunyai hubungan hukum keperdataan dengan kedua orang tuanya, sebaliknya jika anak tersebut lahir di luar perkawinan kedua orang tuanya, maka disebut anak luar kawin. Kedudukan hak waris conjoined twins itu termasuk dalam kategori satu orang atau dua orang , dapat ditinjau dari segi medis yang dilihat dari diagnosis kedokteran dapat diketahui bahwa conjoined twins yang badannya menyatu atau melekat dan berbagi organ tubuh lainnya yang menentukan kembar siam dempet ini dapat dilakukan operasi pemisahan atau tidak. Apabila hanya mempunyai satu jantung dan tidak mungkin dilakukan operasi bedah pemisahan, maka anak conjoined twins adalah termasuk dalam satu orang meskipun mempunyai dua kepala. Anak conjoined twins memperoleh hak waris yang sama menurut hukum waris yang berlaku di Indonesia, bahwa sebagai bukti untuk menjadi ahli waris adalah dengan adanya pembuktian akta SKW, baik yang dibuat oleh kepala desa yang dikuatkan oleh Camat, Notaris maupun Balai Harta Peninggalan. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris), dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c mengenai sidik jari penghadap akan menimbulkan permasalahan yang baru bagi notaris jika menemui pembuatan akta SKW untuk anak yang terlahir conjoined twins karena ada sebagian dari mereka yang tidak mempunyai jari tangan dan jari kaki yang lengkap dimana bagian tubuh tangan atau kakinya berbagi satu sama lain sehingga dalam satu badan ada dua kepala dan hanya mempunyai sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki, tetapi ada juga yang mempunyai dua badan yang menyatu, dua kepala dan hanya memiliki sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki, sehingga notaris membutuhkan penetapan pengadilan sebagai jalan keluarnya.
Actions (login required)
View Item |