Reno Siska Sari, NIM011214553008 (2014) EFEK PEMBERIAN SUPLEMEN WHEY PROTEIN TERHADAP KEKUATAN OTOT DAN RANGE OF MOTION (ROM) SENDI SETELAH AKTIVITAS EKSENTRIK (PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2014-sarirenosi-34601-6.ringk-n.pdf Download (574kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
Binder1.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Aktivitas eksentrik adalah salah satu jenis aktivitas resistance yang sering menimbulkan rasa nyeri dan kerusakan otot, yang dimulai dari 24 jam setelah aktivitas dan mencapai puncaknya pada 48 jam setelah aktivitas. Meningkatkan proses regenerasi berguna untuk mempercepat dan memerbaiki kerusakan otot pada saat pemulihan setelah aktivitas eksentrik. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimenal laboratoris, dengan desain penelitian yang digunakan adalah Randomized group pre test and post test design. Aktivitas eksentrik yang dilakukan adalah aktivitas Drop Jumps dengan 10 set, 10 kali repetisi dan 1 menit pemulihan diantara set. Aktivitas drop jumps dilakukan pada bangku dengan ketinggian 0,5 meter. Whey protein diberikan setelah aktivitas eksentrik sebanyak 20 gram/subjek. Dalam penelitian ini whey protein diberikan dalam bentuk serbuk yang dilarutkan dengan 240 ml air mineral. Waktu pemberian whey protein dilakukan segera setelah aktivitas eksentrik dan 24 jam setelah aktivitas eksentrik. Dalam penelitian ini kekuatan otot tungkai di ukur dengan Leg Dynamometer. Kekuatan otot tungkai diperoleh setelah subjek penelitian menarik Leg Dynamometer dengan sekuat tenaga. Pengukuran ROM menggunakan goniometer yang dilakukan pada sendi lutut dengan cara pasif (menggerakkan lutut dibantu dengan bantuan orang lain). Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian asupan whey protein pada kelompok perlakuan setelah aktivitas eksentrik dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai pada 24 jam (79,23 ± 16,63 kg) dengan nilai p=0,00 (p<0,05) dan pada 48 jam (84,50 ± 16,13 kg) dengan nilai p=0,00 (p<0,05). Pemberian asupan whey protein pada kelompok perlakuan setelah aktivitas eksentrik juga dapat meningkatkan ROM sendi lutut pada 24 jam (130,8 ± 3,77 derajat) dan pada 48 jam (131,4 ± 4,16 derajat) dengan nilai p=0,00 (p<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian whey protein sebesar 20 gram /hari setelah aktivitas eksentrik dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai dan ROM sendi lutut pada jam ke 24 dan 48.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK. TKO. 06-14 Sar e | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | eccentric activity, whey protein, muscle strength, knee joint ROM. | |||||||||
Subjects: | R Medicine | |||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 27 Oct 2016 21:47 | |||||||||
Last Modified: | 27 Oct 2016 21:47 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39163 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |