UDIN SETIYAWAN, 041143063 (2014) PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAKE OR BUY UNTUK BAHAN BAKU UDANG STUDI KASUS PADA PT. ISTANA CIPTA SEMBADA, BANYUWANGI, JAWA TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2015-setiyawanu-35469-5.abstr-k.pdf Download (129kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
31.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Shipment delay menjadi permasalahan yang dihadapi oleh PT. ICS. Tahun 2013 dari 119 sales order yang terealisasi ekspor 50,42% shipment delay, 38,66% terkirim sebelum latest shipment dan sisanya 10,92% tepat waktu. Masalah utamanya adalah faktor kualitas berupa penyediaan raw material udang dengan keseragaman size yang dibutuhkan tidak tepat sasaran. Beberapa penyebabnya adalah (1) jumlah supply dan demand untuk size udang tertentu tersebut tidak seimbang, (2) petambak ingin profit yang lebih. Ini terjadi karena PT. ICS tergantung penuh pasokan udangnya dari Supplier. Permasalahan ini membawa dampak negatif pada perusahaan, finished good dan biaya penyimpanan semakin meningkat, cash flow terganggu dan tentu mengecewakan pelanggan dan berpengaruh menurunnya loyalitas dan service level ke pelanggan. Adanya jaminan ketersediaan raw material diharapkan dapat mencapai profitabilitas, meningkatkan kepercayaan pelanggan dan ujungnya adalah meningkatkan posisi dalam persaingan, PT. ICS harus mengambil keputusan apakah melakukan make or buy. Penelitian ini bertujuan untuk membantu manajemen PT. ICS untuk memilih beberapa alternatif yaitu outsourcing atau vertical integration atau kombinasi dari outsourcing dan vertical integration yang biasa disebut taper integration untuk memberikan kepastian pasokan baik harga, kualitas maupun kuantitasnya. Untuk proses pengambilan keputusan yang tepat dari beberapa alternatif di atas digunakan metode analytic hierarchy process (AHP). Melalui kriteria dan sub kriteria yang dibangun oleh para expert dan diasumsikan independent, Direktur Utama PT. ICS sebagai orang yang kompeten kemudian diminta untuk melakukan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi outsourcing dan vertical integration (taper integration) memiliki probabilitas tertinggi (40%). Sebagai konsekuensi dari penelitian ini PT. ICS harus segera melakukan taper integration yang tidak hanya mengandalkan pasokan dari supplier. Untuk itu PT. ICS harus tetap menjaga hubungan baik dengan supplier dan mulai mencari lokasi yang strategis untuk mengembangkan tambak udang sendiri.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 MM 02/15 Set p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | analytic hierarchy process (AHP), make or buy, outsourcing, vertical integration, taper integration. | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28-70 Management. Industrial Management | ||||||
Divisions: | 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Magister Manajemen | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | ||||||
Date Deposited: | 21 Oct 2016 21:34 | ||||||
Last Modified: | 21 Oct 2016 21:34 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39256 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |