Anas Nasyitul Himam (2014) Perubahan Rapid Emergency Medicine Score ( REMS) 2 jam setelah dilakukan Resusitasi dan Stabilisasi di Ruang Resusitasi. Other thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2015-himamanasn-36239-11.bab-n.pdf Download (47kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 2.pdf Restricted to Registered users only Download (609kB) | Request a copy

Abstract

Rapid Emergency Medicine Score (REMS) adalah modifikasi dari Rapid Acute Physiology Score (RAPS). RAPS merupakan skor untuk menilai beratnya kondisi yang nantinya akan dihubungkan dengan kemungkinan selamat. RAPS merupakan versi sederhana dari Acute Physiology Chronic Health Evaluation (APACHE II) Score. Digunakan untuk memprediksi mortalitas di rumah sakit, menggunakan variabel yang ada didalam APACHE II, yang secara rutin dilakukan pada pasien IRD seperti : heart rate, tekanan darah, dan Glasgow Coma Score ( GCS). Modifikasi pada RAPS, yakni Rapid Emergency Medicine Score (REMS),dilakukan dengan penambahan saturasi oksigen dan usia selain 4 parameter yang ada. Beberapa studi, membuktikan bahwa REMS lebih unggul dalam memprediksi mortalitas dibandingan dengan RAPS (6,7). Belum ada data sebelumnya evaluasi resiko tingkat keparahan dan resiko mortalitas terhadap pasien yang dirawat di ruang resusitasi menggunakan REMS skor. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian apakah penanganan pasien sakit kritis di ruang Resusitasi dapat memperbaiki skor REMS, dengan asumsi bahwa dilakukan penanganan akan meningkatkan probabilitas keselamatan dan mengurangi resiko mortalitas pasien.

Actions (login required)

View Item