I WAYAN OJA MIASTA, 031224153094 (2014) PEMIDANAAN PELAKU TINDAK PIDANA PENELANTARAN ANAK OLEH YAYASAN PANTI ASUHAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2015-miastaiway-37506-4.abstr-i.pdf Download (314kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
Binder6.pdf Restricted to Registered users only Download (867kB) | Request a copy |
Abstract
Pemberitaan media tentang kejadian yang dialami oleh anak-anak Panti asuhan Asuhan Samuel membuat banyak orang prihatin, sedih dan marah. Kejadian yang dialami oleh 37 anak di P.A Samuel merupakan sebuah pembelajaran hidup bagi anak yang akan membentuk kepribadian mereka. Namun perlu kita ketahui, saat ini, lebih dari 160.000 anak tinggal dan ada sekitar 8000 panti asuhan di Indonesia. Melalui penelitian yuridis normatif akan diteliti tentang proses peradilan pidana terhadap pelaku penelantaran anak di yayasan panti asuhan, untuk itu akan dianalisa berdasarkan teoriteori hukum, prinsip-prinsip hukum, doktrin-doktrin hukum seta peraturan perundangundangan yang terkait dan penelitian tesis ini menggunakan Pendekatan perundangundangan (statute approach) , dan Pendekatan konseptual (conceptual approach) Dengan rumusan masalah ; Apakah penelantaran anak yang dilakukan oleh yayasan panti asuhan merupakan tindak pidana dan bagaimana pertanggungjawaban pidana pelaku penelantaran anak perlindungan anak korban penelantaran dalam perspektif perlindungan hak anak di Indonesia diperoleh hasil analisa bahwa kekerasan terhadap anak dalam arti kekerasan dan penelantaran adalah semua bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik maupun emosional, pelecehan seksual, penelantaran, eksploitasi komersial atau eksploitasi lain yang mengakibatkan cidera atau kerugian nyata ataupun potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau martabat anak yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab, kepercayaan, atau kekuasaan. Sementara pengertian menurut UU Perlindungan Anak pasal 13 yang dimaksud kekerasan terhadap anak adalah diskriminasi, eksploitasi baik fisik maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan, ketidakadilan, dan perlakuan salah lainnya.Pelaku Penelantaran Anak Dapat Dikenakan Ketentuan Pasal 77 dan Pasal 80, serta Pasal 81 UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak. . Untuk yayasan panti asuhan yang melakukan pelanggaran dapat dilakukan Pembubaran secara paksa.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TH. 29/15 Mia p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Child Neglect, Orphanage Foundation , the Children's Rights. | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV7231-9960 Criminal justice administration > HV7428 Social work with delinquents and criminals | ||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Ilmu Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | ||||||
Date Deposited: | 21 Oct 2016 22:18 | ||||||
Last Modified: | 21 Oct 2016 22:46 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39609 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |