DENNY TAUFIQUR RAKHMAN, 111111046 (2016) ORGANIZATIONAL LIFE CYCLE PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM): STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN EVRAWOOD. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) 1. ABSTRAK.pdf Download (255kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 79. 39687-ilovepdf-compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian mengenai organizational life cycle atau pertumbuhan organisasi pada usaha kecil menengah tergolong cukup jarang dilakukan. Siklus hidup organisasi pada usaha kecil dan menengah jarang diteliti secara mendalam dikarenakan variasi dari perusahaan dan isu yang dihadapi terkait perkembangan perusahaan yang sangat banyak (Brzeziński & Stefańczyk, 2013). Organizational life cycle atau siklus hidup organisasi merupakan sebuah konsep untuk menjelaskan perubahan yang dialami oleh suatu organisasi selama organisasi tersebut dijalankan (Koberg, Uhlenbruck, & Sarason, 1996). Berbagai peneliti percaya bahwa organisasi akan melewati tahapan yang berbeda dalam siklus hidup organisasi (Griener, 1972; Katz & Kahn, 1978; Adizes, 1979; Miller & Freisen, 1980; Quinn & Cameron, 1983; Smith, Mitchell & Summer, 1985; Kazanjian, 1988; Hodge, Anthony & Gales, 1996; Daft, 2001; Langer, Alfirevic & Pavicic, 2005; Hwang & Park, 2007, dll, dalam Duobiene, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari organizational life cycle pada UKM serta permasalahan yang dihadapi dan cara yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul. Partisipan dalam penelitian ini adalah sebuah usaha kecil menengah yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi tas. Perusahaan tersebut bernama Evrawood. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan wawancara sebagai metode penggalian datanya. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan metode analisis tematik. Hasil menunjukkan bahwa Evrawood telah mengalami beberapa tahapan perkembangan organisasi dengan beberapa permasalahan khas di dalamnya. Pada fase kreatifitas mengalami permasalahan kepemimpinan dan diselesaikan dengan menentukan pimpinan berdasarkan prosentase kepemilikan dan kompetensi individu. Pada fase pengarahan perusahaan mengalami permasalahan menentukan sistem manajemen yang sesuai dengan kondisi perusahaan, hal ini diselesaikan dengan cara melakukan diskusi dan berbagai studi untuk menyusun sistem perusahaan. Pada fase delegasi, perusahaan mengalami permasalahan yang biasanya dialami oleh perusahaan yang berada pada tahapan koordinasi yakni red tape crisis. Hal tersebut diselesaikan dengan melakukan mediasi antar pihak oleh pimpinan. Perusahaan juga mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sehingga perusahaan masih mampu bertahan dan terus berkembang.

Actions (login required)

View Item