LIA ROSITA, NIM011310213003 (2016) TERAPI LATIHAN PADA LESI PLEKSUS BRAKHIALIS. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
5 ABSTRAK.pdf Download (308kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FV.FST.12-16 Ros t.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pleksus Brakhialisadalah persarafan yang berjalan dari leher ke arah axial yang dibentuk ramus ventralsarafvertebra C5-Th1. Pleksus Brakhialis juga mendapat kontribusi dari C4 dan T2.Jenis cedera jaringan saraf dapat dibagi menjadi 4 yaitu, trauma, non trauma, diskontinue dan kontuinitas utuh. Contoh dari cedera saraf karena kontinuitas utuh yaitu kompresi kronis karena jeratan struktur, kompresi pada sindroma kompartemen, kompresi oleh tumor sekitar, kompresi akut mekanis, regangan / kompresi daerah fraktur, dan injeksi pada serabut saraf. Peregangan serabut saraf yang terjadi pada pleksus brakhialisdapatmenimbulkan cedera pada selubung saraf, pembengkakan saraf danpendarahan disekelilingnya sampai dengan rusaknya akson sehinggamenyebabkan terganggunya impuls saraf, dimana tingkat gangguanimpuls saraf tergantung kuat ringannya suatu regangan. Pereganganringan pada saraf kemungkinan hanya akan menyebabkan neuropraksiaatau aksonotmesis, sedangkan pada ruptur kulit akan menyebabkanneurotmesis. Tanda dan gejala pada lesi pleksus brakhialisditandai dengan adanya paralisispada otot deltoid, otot biceps, otot ekstensor karpi radialis brevis dan ekstensor karpi radialis longus, juga otot supraspinatus dan infraspinatus yang disebabkan karena terganggunya otot yang terinervasi oleh percabangan sarafpleksus brakhialis, serta hilangnya rasa sensoris di area dermatom C5-Th1 dan atrofi bahkan kontraktur pada grup otot fleksor dan ekstensor lengan. Intervensi yang dapat dilakukan pada kasus ini salah satuya adalah dengan terapi latihan. Terapi latihan adalah capaian yang direncanakan secara sistematis dari pergerakan tubuh, postur, atau aktivitas fisik yang bertujuan untuk membantu atau mencegah peningkatan kerusakan, memperbaiki, atau meningkatkan fungsi fisik, mencegah atau mengurangi faktor resiko yang terkait dengan kesehatan serta mengoptimalkan status kesehatan, kebugaran, atau kesehatan diri. Macam-macam terapi latihan yang diberikan adalah latihan peregangan, latihan gerak pasif, latihan gerak aktif, dan latihan penguatan.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FV.FST.12/16 Ros t | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Terapi Latihan, Lesi Pleksus Brakhialis | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture | |||||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Fisioterapi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | |||||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2016 05:15 | |||||||||
Last Modified: | 26 Jul 2016 05:15 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39908 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |