PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN METODE PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION

KIKI FADHILAH SUB’QI, NIM011310213010 (2016) PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN METODE PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (492kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
255. 39920.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Cervical root syndrome atau sindroma akar saraf leher adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh iritasi atau penekanan akar saraf cervical. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri leher yang menyebar ke bahu, lengan atas dan lengan bawah, paraesthesia, dan kelemahan atau spasme otot. Penyebab paling sering adalah adanya gangguan pada foramen saraf spinal karena kombinasi beberapa faktor yaitu penurunan tinggi discus, perubahan degeneratif. Penyebab lain yang jarang seperti tumor spinal dan infeksi pada spinal. Berdasarkan sebuah survei tentang penderita cervical root syndrome di Rochester Minneosata (USA) dari tahun 1976-1990 menyebutkan bahwa populasi yang terkena mencapai 107,3 dari 100.000 orang pada pria, dan 63,5 dari 100.000 pada wanita. Dalam studi tersebut pria lebih beresiko terkena cervical root syndrome. Peranan Fisioterapi pada kasus cervical root syndrome di bawah koordinasi dokter Sp.KFR di antaranya menguragi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, menambah LGS (Luas Gerak Sendi), sehingga kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien menjadi lebih optimal. Salah satu Intervensi fisioterapi yang dapat diberikan berupa Proprioceptive Neuromuscular Facilitation. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) adalah fasilitasi pada sistem neuromuskuler dengan merangsang proprioceptive. Konsep dasar dari gerakan PNF itu sendiri adalah sederet reaksi atas rangsangan- rangsangan yang diterima, dengan begitu manusia dapat mencapai berbagai macam kemampuan motorik. bila mekanisme neuromuskuler seseorang terganggu maka akan mengalami gangguan pada saat menerima rangsangan-rangsangan, sehingga seseorang tersebut tidak mampu bereaksi sesuai dengan arah yang dikehendaki. Metode ini berusaha memberikan rangsangan-rangsangan yang sesuai dengan reaksi yang dikehendaki, yang akhirnya akan dicapai kemampuan atau gerakan yang terkoordinasi. Dalam kasus ini penulis menggunakan teknik Rhythmic Initiation dan Hold Rilex ditambah Home Exercise Programe. Setelah dilakukan 5 kali terapi didapatkan Pasien merasakan rasa nyeri pada leher berkurang, peningkatan LGS leher tetapi kesemutan di area sepanjang lengan masih tetap.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir D3)
Additional Information: KKA KK FV.FST.23/16 Sub p
Uncontrolled Keywords: cervical root syndrome, Proprioceptive Neuromuscular Facilitation
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture
Divisions: 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Fisioterapi
Creators:
CreatorsNIM
KIKI FADHILAH SUB’QI, NIM011310213010NIM011310213010
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorReni Hendrarati. M, dr., Sp.KFR-KUNSPECIFIED
Thesis advisorKajad, SST. Ft,UNSPECIFIED
Depositing User: Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '-
Date Deposited: 26 Jul 2016 07:03
Last Modified: 15 Jun 2017 18:38
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39920
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item