Amy Nindia Carabelly, NIM011314153003 (2016) TOKSISITAS EKSTRAK METANOL BATANG PISANG MAULI (Musa acuminata) TERHADAP SEL PUNCA MESENKIM SUMSUM TULANG IN VITRO. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) 1. ABSTRAK.pdf Download (184kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 306. 40005.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan : Terapi regeneratif terkini berkembang kearah penggunaan sel punca mesenkim (SPM) termasuk untuk periodontitis agresif. Namun jumlah SPM yang terbatas memerlukan penambahan growth factor pada proses kultur sel. Growth factor berharga cukup mahal, sehingga diperlukan bahan alternatif. Batang pisang mauli terbukti bersifat antioksidan, dan memiliki kandungan bioaktif terbanyak tanin. Ekstrak metanol batang pisang mauli tidak toksik pada sel fibroblast BHK 21 pada konsentrasi 25%, namun belum ada penelitian tentang toksisitas ekstrak metanol batang pisang mauli terhadap SPM. Tujuan : Mengetahui toksisitas ekstrak metanol batang pisang mauli terhadap SPM in vitro Desain Penelitian : Eksperimental laboratorik (true experimental) dengan rancangan the post test only control group design. Metode : Kultur SPM dengan perlakuan ekstrak metanol batang pisang mauli dosis 2,5 mg/ml; 5 mg/ml; 7,5 mg/ml; 10 mg/ml. Perlakuan Con A 5 μg/ml sebagai kontrol positif dan tidak diberi perlakuan sebagai kontrol negatif. Masing-masing kelompok di inkubasi selama 24 jam dan 48 jam, kemudian diberi reagen MTT dan di baca menggunakan ELISA reader. Hasil : Hasil uji Kruskall wallis dan uji independent-sampel T-test menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan : Ekstrak metanol batang pisang mauli dosis 2,5 mg/ml; 5 mg/ml; 7,5 mg/ml; 10 mg/ml bersifat toksik terhadap SPM in vitro pada perlakuan selama 24 jam dan 48 jam.

Actions (login required)

View Item