HARI SUKANTO, Prof., dr., Sp.KK (K) (2007) DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA : Dalam Pendidikan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Tantangan Saat Ini, Harapan di Masa yang akan Datang. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

Preview

Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-grey-2007-sukantohar-4379-kkkka6-1.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Dalam tiga dasawarsa terakhir ini, perkembangan industrialisasi di Indonesia makin beragam dan menunjukkan kemajuan yang pesat, mencerminkan keberhasilan peningkatan kemajuan pembangunan di bidang teknologi maupun ekonomi yang telah dicapai bangsa Indonesia. Disamping hal yang menggembirakan itu, sebagai akibat pekerjaan dan lingkungan kerja yang semakin bervariasi dari berbagai bentuk proses teknologi industri, akan meningkatkan kontak kulit dengan bahan yang digunakan dalam proses industri, hal ini bisa membawa dampak peningkatan resiko terjadinya penyakit kulit akibat kerja. Penyakit kulit akibat kerja atau Dermatosis akibat kerja (DAK) adalah semua kelainan kulit yang terjadi pada waktu bekerja dan disebabkan karena faktor yang ada ditempat kerja misalnya faktor bahan kimia, mekanik/fisik, biologi. Bahan kimia, merupakan faktor penting dan tersering yaitu bahan dalam proses industri, dapat bertindak sebagai iritan misalnya asam, basa, tetapi selain itu bahan kimia dapat bertindak sebagai sensitizer. Faktor mekanik/fisik misalnya gesekan, tekanan pada saat bekerja dapat menyebabkan penebalan kulit, abrasi atau luka yang memudah kan terjadinya iritasi, demikian juga faktor fisik lain.

Actions (login required)

View Item