PERKEMBANGAN ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN MENUJU ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

Indrayana Notosoehardjo (2003) PERKEMBANGAN ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN MENUJU ILMU KEDOKTERAN FORENSIK. AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-grey-2011-notosoehar-18858-pg1101-k.pdf

Download (136kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
409. 40232-ilovepdf-compressed.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Sejak awal mula, alat utama penyelidikan kasus-kasus forensik adalah interpretasi dan pengamatan bukti-bukti ragawi. Ilmu forensik pertama kali diterapkan pada paruh ke dua abad ke¬sembilan belas, melalui perbaikan cara penyelidikan kasus-kasus. Hal ini memperbaiki validitas kesimpulan yang ditarik oleh pihak berwenang yang bertanggung jawab pada penyelidikan. Beberapa usaha telah dibuat untuk mengorganisasi bidang¬bidang khusus di dalam departemen kepolisian, untuk memproses bukti-bukti yang diperoleh. Pihak penyelidik secara individual memperoleh informasi ilmiah dari departemen kimia atau farmakologi, yang mempunyai pengetahuan ilmiah dan peralatan teknis seperti mikroskop. Pejabat pelaksanaan undang-undang harus mengalokasikan bahan-bahan yang diperoleh dan mengirimkan bukti-bukti untuk diproses oleh institusi-institusi terkait. Karena ada fungsi-fungsi identifikasi, maka muncul laboratorium ilmiah di dalam organisasi kepolisian di beberapa instansi. Biro identifikasi berkembang sejalan dengan semakin banyaknya tindak kriminal di dalam masyarakat. Tidak seperti dahulu kala, pelaksanaan undang-undang tidak bisa lagi hanya tergantung pada kelihaian personil polisi yang mengetahui penjahat dan kelompok mereka sebegitu baik dan biasanya bisa memberitahu dengan akurat hasil kerja siapa kejahatan tertentu itu. Mula-mula, biro identifikasi menggunakan metode identifikasi Bertillon, yang berdasarkan pada pengukuran antropologis yang didukung oleh dokumentasi fotografi. Teknik Bertillon kemudian digantikan oleh teknik yang jauh lebih akurat yaith sidik jari Pemrosesan sidik jari kemudian menjadi bertambah baik dengan adanya tanggung jawab baru untuk menangani bukti-bukti ragawi

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK PG 110/10 Not p
Uncontrolled Keywords: ilmu kedokteran
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pidato Guru Besar
Creators:
CreatorsNIM
Indrayana NotosoehardjoUNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 19 Sep 2016 05:31
Last Modified: 20 Jun 2017 16:34
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40232
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item