APLIKASI DAUN SAMBILOTO SEBAGAI BAHAN AKTIF DIPPING DALAM PROGRAM KONTROL MASTITIS PADA SAPI PERAH

Arimbi, M.Kes., Drh and Emy Koestanti S, M.Kes., Drh (2005) APLIKASI DAUN SAMBILOTO SEBAGAI BAHAN AKTIF DIPPING DALAM PROGRAM KONTROL MASTITIS PADA SAPI PERAH. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-arimbi-6931-lp7508-k.pdf

Download (448kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-arimbi-6931-lp7508.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Mastitis merupakan inflamasi pada jaringan ambing yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen. Mikroorganisme yang biasa menyebabkan mastitis adalah bakteri yang masuk dalam ambing, berkembangbiak dan memproduksi toksin dalam glandula ambing seperti Staphylococcus aureus dan E.Coli. Macam mastitis secara garis besar ada 2 (dua) yaitu mastitis klinis dan mastitis subklinis. Deteksi mastitis subklinis masih sulit dilakukan karena tidak ada gejala klinis pada penderita. Kerugian ekonomi secara umum yang diakibatkan mastitis subklinis meliputi penurunan produksi antara 10-40% dan penurunan kualitas susu. Kerugian ekonomi dapat dilakukan dengan pengendalian mastitis secara tepat dan efisien. Pengendalian yang sering dilakukan peternak Jawa Timur terhadap mastitis adalah dengan mencuci tangan sebelum memerah dengan larutan desinfektan, melakukan pemerahan dengan baik dan benar tanpa bahan pelicin dengan pemerahan sampai kosong, sapi yang menderita mastitis diperah terakhir dan harus dikeluarkan dari kandang bila tidak sembuh dengan pengobatan, melakukan pencegahan dengan pemberian antibiotika selama masa kering kandang, melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kejadian mastitis, mengukur produksi sapi per ekor per hari secara teratur dan melakukan pencelupan atau dipping puting kedalam larutan desinfektan setelah selesai pemerahan. Daun sambiloto merupakan tanaman yang mempunyai kasiat anti radang dan antiinfeksi terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan E. Coli. Zat yang terkandung dalam sambiloto berupa Andrographis paniculata efektif sebagai antiinflamatori dan antiinfeksi. Bahkan enterotoksin yang diproduksi Staphylococcus aureus pada mencit jantan dapat direduksi oleh zat ini . Pada penelitian ini akan diselidiki tentang aplikasi daun sambiloto terhadap kasus mastitis subklinis yang disebabkan Staphylococcus aureus dan E. Coli untuk program kontrol mastitis pada sapi perah di daerah Sidoarjo. Screning terhadap sapi penderita mastitis subklinis, identifikasi untuk memperoleh Staphylococcus aureus dan E. Coli yang selanjutnya dilakukan dipping 3 menit selama 1 minggu pada puting penderita dengan larutan daun sambiloto. Ambing yang telah dilakukan dipping dengan larutan daun sambiloto diperiksa lagi kandungan Staphylococcus aureus dan E. Coli untuk mengetahui efektifitas dawn sambiloto. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana efetifitas daun sambiloto sebagai bahan aktif dipping puting dalam program kontrol mastitis pads sapi perah terutama yang disebabkan Staphylococcus aureus dan E. Coli. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi dunia peternakan sapi perah dalam program kontrol mastitis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional lapangan yang menggunakan pendekatan survey untuk pencarian kasus mastitis dan diikuti uji laboratorium untuk identifikasi Staphylococcus aureus dan 1. Coli serta melihat efek dari daun sambiloto dalam mengontrol kasus mastitis pads sapi perah yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan E, Coli.Populasi target adalah sapi perah yang menderita mastitis Sidoarjo. Sampel yang digunakan adalah 16 ekor sapi. Tehnik pengambilan sampel susu merupakan susu yang diambil dari puting penderita mastitis dan telah didipping dengan larutan daun sambiloto. Parameter yang diamati adalah penurunan jumlah Staphylococcus aureus dan E. Coli. Hasil penelitian ini menunjukkan daun sambiloto efektif digunakan sebagai bahan aktif dipping dalam program kontrol mastitis yang disebabkan Staphylococcus aureus dan E.Coli pada sapi perah. Persentase penurunan jumlah Staphylococcus aureus setelah dilakukan dipping puting 3 menit selama 1 minggu adalah 68,03% sedangkan persentase penurunan jumlah E.Coli setelah dilakukan dipping putting 3 menit selama 1 minggu adalah 54,67%. Penurunan jumlah bakteri Staphylococcus aureus dan E.Coli ini karena larutan ekstrak sambiloto dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan E.Coli. Daun sambiloto dapat disarankan sebagai bahan dipping untuk kontrol mastitis pada sapi perah sehingga dapat menekan kerugian ekonomis akibat mastitis.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK LP 75/08 Ari a
Uncontrolled Keywords: SAMBILOTO LEAF; DAIRY CATTLE
Subjects: S Agriculture
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF915-919.5 Veterinary pharmacology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Arimbi, M.Kes., DrhUNSPECIFIED
Emy Koestanti S, M.Kes., DrhUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 25 Oct 2016 16:15
Last Modified: 25 Oct 2016 16:16
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40440
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item