KADAR GLUKOSA VESIKEL OTAK DAN JUMLAH SOMITE EMBRIO AYAM SEBAGAI SARANA DETEKSI KELAINAN SISTEM SKELETAL

Gracia Angelina Hendarti, Drh and Epy M. Luqman, Drh., M.Si (2005) KADAR GLUKOSA VESIKEL OTAK DAN JUMLAH SOMITE EMBRIO AYAM SEBAGAI SARANA DETEKSI KELAINAN SISTEM SKELETAL. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-authorhend-6608-lp08_08-k.pdf

Download (389kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-authorhend-6608-lp08_08-r.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Substansi yang mengandung anti ChE (insektisida, ethanol dan nikotin) menghasilkan kelainan sistem skeletal seperti scoliosis cervical dan fusi dari beberapa vertebrae. Penurunan aktivitas mitokondria yang menyertai kelainan sistem skeletal akan diikuti dengan penurunan kadar glukosa. Somite yang terbentuk akan berkembang menjadi skleretom yang kelak menjadi tulang rangka. Gangguan pembentukan somite pada awal perkembangan embrio ayam dapat dijadikan sarana untuk mendeteksi kelainan sistem skeletal. Penelitian merupakan penelitian eksplorasi untuk mengetahui potensi penurunan kadar glukosa dan jumlah somite terhadap pemaparan karbofuran dengan berbagai dosis pemaparan sehingga data yang disajikan bersifat deskriptif. Jumlah sampel yang dipergunakan untuk setiap kelompok fraksi sebanyak 10 butir. Dosis teratogenik yang digunakan adalah dosis dari dua perlakuan pada penelitian pendahuluan yang mempunyai survival rate setelah 10 hari inkubasi mencapai lebih dari 50%. TAB dibuat lobang menggunakan bor ukuran diameter 1 mm kemudian dilakukan penyuntikan pada lobang tersebut menggunakan syringe dispossible ukuran 1 ml sesuai dengan perlakuan. Dua kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol (menggunakan larutan PZ steril) disuntikan dalam kuning telur dengan volume 0,1 ml setiap butir. TAB tersebut kemudian dimasukkan dalam inkubator dengan suhu 38°C dan kelembaban 60-80%.Pengamatan perkembangan somite setelah inkubasi 24 jam melalui teknik whole mounts . Pada inkubasi 72 jam tersebut dilakukan pengukuran kadar glukosa cairan vesikel otak menggunakan metode Trinder (Diagnostic Boohringer Mannheim - Germany) dengan cara melakukan penggerusan vesikel otak kemudian ditambahkan larutan PZ steril sebanyak 2 ml dan siap dilakukan pengukuran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat penurunan kadar glukosa dalam otak embrio ayam akibat pemaparan karbofuran seiring dengan peningkatan dosis karbofuran yang dipaparkan. Terdapat penurunan jumlah somite akibat pemaparan karbofuran seiring dengan peningkatan dosis karbofuran yang dipaparkan. Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini perlu diwaspadai penggunaan insektisida karbofuran terutama penggunaan yang tidak memperhatikan aturan yang dapat rnengakibatkan kelainan perkembangan embrio ayam.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK LP 08/08 Hen k
Uncontrolled Keywords: KADAR GLUKOSA VESIKEL OTAK; JUMLAH SOMITE EMBRIO AYAM; SARANA DETEKSI KELAINAN SISTEM SKELETAL
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Gracia Angelina Hendarti, DrhUNSPECIFIED
Epy M. Luqman, Drh., M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 28 Oct 2016 23:11
Last Modified: 28 Oct 2016 23:11
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40452
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item