Maslichah Mafruchati, Drh., M.Si and Herry Agoes Hermadi, Drh., M.Si (2005) UJI RIA (RADIO IMMUNO ASSAY) TERHADAP PENYERAPAN KOMBINASI PROGESTERON DENGAN GEL KORDA DALAM SOFT RELEASE CAPSUL VAGINA UNTUK GERTAK BIRAHI PADA KAMBING. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-res-2008-authormafr-6610-lp11_08-k.pdf Download (382kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-res-2008-authormafr-6610-lp11_08.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Peningkatan mutu ternak merupakan salah satu aspek utama dalam pengembangan peternakan di Indonesia, khususnya sapi perah sapi potong, kambing dan domba. Beberapa teknologi mutakhir yang telah diciptakan telah digunakan untuk meningkatkan efisiensi reproduksi ternak adalah induksi birahi, Penelitian ini menggunakan preparat hormonal khususnya progesteron intra vaginal untuk tujuan perbaikan reproduksi. Teknik rancang bangun progesteron dalam soft release capsul intra vaginal yang ditambahkan gel korda dengan tujuan efisiensi penggunaan hormon progesteron. Tujuan penelitian ini adalah Pembuatan sediaan progesteron dalam soft release capsul vaginal dan penyempurnaan teknologinya dengan menggunaan bahan Medroxy progesteron Asetat (MPA) yang dikombinasikan dengan corda gelatin untuk mengetahui daya serapnya dan menentukan suatu model teknologi penanganan infertilitas dan induksi birahi melalui peningkatan peranan dan kegunaan progesteron gel korda dalam soft release capsul vaginal pada kambing. Penelitian ini menggunakan 20 ekor kambing betina yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok , tiap kelompok 5ekor kambing: Kelompok I (Po) :60 mg MPA tanpa gel korda Kelompok II (P1) :60 mg MPA + 0,5 g gel korda Kelompok III (P2) :60 mg MPA +1 g gel korda Kelompok IV (P3) :60 mg MPA +1,5 g gel korda 20 ekor kambing diambil darah untuk diukur kadar progesteron sebelum dan sesudah dilakukan uji progesteron dalam soft release capsul vaginal. Hari ke 2 sesudah pemasukan soft release capsul vaginal, diambil darahnya dan pencabutan capsul dilakukan pada hari ke 7, selanjutnya dimati adanya gejala birahi yang tampak pada haRI ke 9-10. pencabutan capsul dilakukan pada hari ke 7, selanjutnya dimati adanya gejala birahi yang tampak pada hari ke 9-10. Hasil penelitian rataan kadar progesteron darah sebelum dan sesudah pemasukan soft release capsul vaginal (ng/ml). Hasil sebelum pemasukan adalah: Po:(0,070 ± 0,001);P1:(0,076 t 0,351);P2:(0,072±0,003);P3:(0,068 ± 0,016). Hasil sesudah pemasukan adalah: Po:(0,070 ± 0,002);P1:(1,50 ± 0,015);P2: (1,46 ± 0,273);P3:(1,42 ± 0,020). Setelah pencabutan soft release capsul vaginal pada hari ke-7 dan mengakibatkan birahi hari ke-9.Angka-angka pada tabel 1 memperlihatkan bahwa hasil rataan waktu timbulnya birahi kambing. Jadi pencabutan adalah PO (48,50 ± 0,039 jam), P1 (48,33 ± 0,024 jam), P2 (48,24 ± 0,011 jam), P3 (48,32 ± 0,018 jam). Hasil penelitian setelah pencabutan soft release capsul vaginal pada hari ke-7 dan mengakibatkan birahi pada hari ke-9. el memperlihatkan bahwa hasil rataan waktu timbulnya birahi kambing. Jadi pencabutan adalah PO (48,50 ± 0,38 jam), P1 (48,33 ± 0,33 jam), P2 (48,24 ± 0,08 jam), P3 (48,32 ± 0,07 jam). Kesimpulan dari penelitian ini adalah setelah pemberian progesteron soft release capsul vaginal ditambah gel. korda terjadi penyerapan progesteron dalam serum darah dan setelah pencabutan progesteron soft release capsul vaginal diikuti birahi setelah 48,24 ± 0,08 jam. Saran Pada proses penyusutan birahi setelah pencabutan soft release capsul vaginal harus dibedakan lendir cervic transparan dengan cairan cervic yang terinfeksi untuk itu perlu penambahan anti biotika trans vagina.

Actions (login required)

View Item