PENGARUH SIMETIDIN TERHADAP ABSORPSI LAMIVUDIN PADA KELINCI

Aniek Setiya Budiatin, Dra. M.Si., Apt and Suharjono, Dr. M.S., Apt and Toetik Aryani, Dra. M.Si., Apt (2008) PENGARUH SIMETIDIN TERHADAP ABSORPSI LAMIVUDIN PADA KELINCI. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-budiatinan-6312-kkbkk-2-k.pdf

Download (381kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-budiatinan-6312-kkbkk-2-7.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Lamivudin secara in vitro mempunyai aktivitas melawan virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus) juga virus hepatitis B, sehingga digunakan untuk terapi penderita HIV atau AIDS ( Acquired Immunodeficiency Syndrome ) dalam waktu lama Mekanisme kerjanya dalam tubuh Lamivudin dimetabolisme menjadi senyawa active 5"- trifospat lamivudin (L-TP) yang bekerja menghambat transkripsi terbalik virus HIV dan virus hepatitis B pada rantai akhir perpanjangan DNA ( American S; Wells) Simetidin sebagai H2 reseptor antagonis (Lacy C; Neal MJ) dapat digunakan untuk mengurangi efek samping lamivudin yaitu iritasi lambung dan mual dan muntah yang digunakan terapi dalam jangka waktu lama. Karena sifat simetidin bersifat basa maka diduga akan mempengaruhi absorpsi lamivudin di dalam lambung, bila lamivudin dan semitidin diminum dalam waktu bersamaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh absorpsi lamivudin bila digunakan bersamaan dengan simetidin. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan menggunakan plasma dari binatang coba kelinci. Sebelum percobaan kelinci dipuasakan semalam, kemudian larutan simetidin diminumkan dengan dosis 78 mg/ kg BB, setelah satu jam larutan lamivudin diminumkan dengan dosis mg/kg BB. Cuplikan darah sebanyak 2 ml diambil dengan urutan waktu sebagai berikut 0; 5 ; 10; 20; 30; 45; 60; 75; 90; 120 menit . Semprit untuk mengambil darah dibasahi dengan larutan heparin 0,02 ml, darah didiamkan selama 1 jam, Ialu dipusingkan dan diambil filtratnya sebagai plasma, plasma tersebut disimpan pada suhu -20°C sampai dilakukan analisa. Pemisahan lamivudin dalam cuplikan dilakukan dengan menggunakan kolom SPE ( Solid-phase extaction). (MooreKHP;Simon VA; Zheg JJ) Pengamatan cuplikan dengan instrumen HPLC menggunakan fase gerak campuran buffer fospat dan metanol ( 90:10, v/v) dengan kecepatan alir 1 ml per menit serta kolom fenil 150 x 4,6 mm. Pengamatan dilakukan pada panjang gelombang 270 nm dengan suhu 30°C. Dari percobaan laboratorium yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) simetidin mempengaruhi absorpsi lamivudin dapat dilihat dari perubahan C maks dan AUC 0.120, meskipun tmak nya tetap. (2) kadar lamivudin dalam plasma setelah perlakuan lebih besar dari kelompok kontrol hal diduga juga karena simetidin menghambat sekresi lamivudin oleh ginjal ( Takubo T,2000).

Item Type: Other
Additional Information: KKB KK-2 LP 06/07 Bud p
Uncontrolled Keywords: Simetidin
Subjects: R Medicine
R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Aniek Setiya Budiatin, Dra. M.Si., AptUNSPECIFIED
Suharjono, Dr. M.S., AptUNSPECIFIED
Toetik Aryani, Dra. M.Si., AptUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 30 Oct 2016 21:53
Last Modified: 30 Oct 2016 21:53
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40507
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item