HUBUNGAN JENDELA WAKTU TERAPI (THERAPEUTIC TIME WINDOWS) DENGAN KEJADIAN GANGGUAN KOGNITIF PASCA STROKE

Santi Martini, dr. M.Kes and Budi Utomo, dr. M.Kes (2008) HUBUNGAN JENDELA WAKTU TERAPI (THERAPEUTIC TIME WINDOWS) DENGAN KEJADIAN GANGGUAN KOGNITIF PASCA STROKE. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-martinisan-7192-kkckkl-k.pdf

Download (428kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-martinisan-7135-lp1000-h.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah ada hubungan antara therapeutic time window (jendela waktu terapi) dengan kejadian gangguan kognitif pascastroke?. Informasi yang didapatkan dari penelitian ini bisa memberikan masukan untuk program pencegahan sekunder terhadap outcome penyakit stroke berupa gangguan kognitif sehingga dalam jangka panjang akan memperbaiki kualitas hidup pasien stroke dan menurunkan prevalensi gangguan kogniitif pascastroke. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui proporsi gangguan kognitif pascastroke, (2) mengetahui proporsi jendela waktu terapi pada 6 jam dan 12 jam, (3) mengetahui proporsi gangguan kognitif pada penderita stroke menurut jenis stroke, (4) mengetahui proporsi gangguan kognitif menurut karakteristik demografi, (5) mengetahui keadaan klinis saat MRS (masuk rumah sakit) pada gangguan kognitif pascastroke, (6) mengetahui proporsi gangguan kognitif menurut riwayat penyakit sebelumnya, (7) mempelajari hubungan jendela waktu terapi dengan kejadian gangguan kognitif pascastroke. Penelitian ini menggunakan rancangan kohort dan dilakukan di RSU Haji Surabaya. Sampel penelitian sebanyak 32 pasien stroke. Variabel tergantung adalah gangguan kognitif yang ditentukan dengan tes MMSE. Ada gangguan kognitif bila tes MMSE <21. Adapun variabel bebas meliputi waktu jendela terapi dalam 6 jam dan 12 jam dan jenis stroke. Data dianalisis secara deskriptif, gangguan kognitif pascastroke disajikan menurut karakteristik demografi, kondisi kiinis saat MRS, riwayat penyakit sebelumnya dan jenis stroke. Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel bebas dan tergantung dengan menghitung nilai risiko relatif (RR) kejadian gangguan kognitif dan melihat tingkat signifikan dengan menghitung nilai interval keyakinan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi gangguan kognitif pascastroke adalah 37,5%, proporsi jendela waktu terapi sampai dengan 6 jam adalah 40,6% dan sampai dengan 12 jam adalah 59,4%, sebanyak 57,1% jenis stroke perdarahan mengalami gangguan kognitif dan 32,0 % jenis stroke iskemik mengalami gangguan kognitif. Pasien stroke yang mengalami gangguan kognitif berusia rata-rata 58 tahun, mengenai separo perempuan, lebih banyak ditemukan pada responden dengan tingkat pendidikan sampai dengan SD, dan status bekerja. Gangguan kognitif pascastroke mempunyai rata-rata tekanan darah sistolik maupun diastolik lebih tinggi, kadar gula darah acak, kadar kolesterol total, dan LDL juga lebih tinggi, sedangkan kadar lemak trigliserida lebih rendah dibandingkan pada kelompok tanpa gangguan kognitif pascastroke. Jendela waktu terapi lebih dari 12 jam mempunyai kekuatan hubungan sebesar 1,46 kali untuk terjadi gangguan kognitif pascastroke dibandingkan jendela waktu terapi kurang dari atau sama dengan 12 jam. Jenis stroke mempengaruhi hubungan antara jendela waktu terapi 12 jam dengan kejadian gangguan kognitif pascastroke.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK LP 100/08 Mar h
Uncontrolled Keywords: Therapeitic time windows; Gangguan kognitif; Stroke
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Santi Martini, dr. M.KesUNSPECIFIED
Budi Utomo, dr. M.KesUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 25 Oct 2016 22:18
Last Modified: 25 Oct 2016 22:18
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40599
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item