Eli Rostinah, S.S. and Syahrur Marta, S.S. and Ida Nurul Chasanah, S.S., M.Hum (2005) REFLEKSI AJARAN SHINTO DALAM NOVEL MUSASHI KARYA EIJI YOSHIKAWA: ANALISIS SEMIOTIK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-rostiny-6456-lp2608-k.pdf Download (351kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-rostinahel-6803-lp11208.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan unsure-unsur yang merefleksikan ajaran Shinto dalam novel Musashi; merumuskan refleksi penghormatan terhadap alam dalam novel Musashi; dan mendeskripsikan elemen-elemen perayaan dan upacara Shinto dalam novel Musashi. Penelitian ini menggunakan metode content analysis melalui pembacaan sastra heuristik dan hermeunitik. Metode content analysis ini menekankan pada kedalaman pemaknaan terhadap teks sastra tersebut. Objek penelitian ini adalah novel Musashi karya Eiji Yoshikawa. Pemilihan tersebut didasarkan pada fokus penelitian yang menitikberatkan pada refleksi ajaran Shinto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa refleksi dari ajaran Shinto, yang diwujudkan melalui unsur-unsur pembentuk struktur dan berbagai simbol yang kompleks dan menyebar dalam wacana cerita. Representasi alam tersebut diwujudkan melalui beberapa hal, diantaranya melalui cover dan judul episode. Cover Musashi yang mendeskripsikan salah satu benda alam, matahari dan atau bulan, merupakan salah satu bentuk refleksi ajaran Shinto yang dihadirkan dalam novel Musashi. Novel Musashi terdiri dari tujuh episode. Judul tujuh episode novel Musashi yang merupakan unsur-unsur alam semesta, merupakan refleksi dari ajaran Shinto yang memuja alam. Judul Episode 1 sampai Episode 4 novel Musashi merupakan teks transformasi dari unsur-unsur alam yang terkait dengan ajaran Zen Budhisme. Sedangkan Episode 5 sampai Episode 7, yang masing-masing bcrjudul Langit; Matahari dan Bulan; dan Cahaya Sempurna lebih merefleksikan ajaran Shinto. Agama Shinto meyakini apa yang ada di alam semesta ini mengadung unsur Illahi, khususnya pada benda-benda yang memiliki beberapa keistimewaan akan bentuknya yang besar, tinggi yang luar biasa, dan benda yang usianya tua. Benda-benda tersebut adalah langit, matahari, gunung dan pohon. Sedangkan pada gejala alam adalah angin topan. Benda-benda dan gejala alam tersebut dianggap suci karena mengandung unsur ilahi, Iangit, gunung dan pohon adalah tiga benda alam yang diyakini suci, tempat para Kami berdiam. Adapun ketiga benda alam tersebut memiliki wujud dan sifat yang luar biasa. Sedangkan matahari dan angin topan adalah benda dan gejala alam yang dianggap dewa langit. Semua perayaan dan upacara Shinto mengandung 4 (empat) elemen, yaitu pensucian (Harai), persembahan (Shinsen), doa (Norito), dan hidangan simbolis (Naorai). Gambaran refleksi ajaran-ajaran Shinto dalam novel Musashi yang telah dikemukakan di atas, menunjukkan bahwa semua kehidupan ada dalam satu komuni suci dan sesuai dengan pikiran Kami yang selalu memberikan perlindungan. Kehidupan sehari-hari merupakan pelayanan pada Kami yang dikaitkan dengan pesta besar suatu even tertentu dan prosesi suci, tetapi memiliki arti khusus untuk pemujaan dan pelayanan.
Item Type: | Other | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP 112/08 Ros r | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | SHINTO TEACHING; NOVEL MUSASHI | ||||||||
Subjects: | M Music and Books on Music | ||||||||
Divisions: | Unair Research > Non-Exacta | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | ||||||||
Date Deposited: | 25 Oct 2016 23:16 | ||||||||
Last Modified: | 25 Oct 2016 23:16 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40660 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |