Wahyu Tjahjaningsih, MSi.,drh and Nanik Sianita Widjaja, SU.,drh (2006) KAJIAN KEMAMPUAN HEMAGLUTINASI ISOLAT White Spot Virus PENYEBAB PENYAKIT PADA UDANG. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)
Text (FULLTEXT)
Binder1tjahjaning.pdf Restricted to Registered users only Download (915kB) | Request a copy |
||
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-tjahjaning-7163-kkckkl-k.pdf Download (452kB) | Preview |
Abstract
White spot virus (WSV) merupakan virus penyebab penyakit bintik putih pada udang yang dapat menimbulkan kematian sampai 100% dalam waktu 3 � 10 hari. Salah satu cara untuk mengendalikan penyakit tersebut adalah dengan melakukan penebaran benih udang bebas WSV melalui deteksi WSV pada benih udang. Guna mendukung pengembangan metode pengendalian penyakit secara efektif, maka beberapa informasi dasar tentang virus penyebab penyakit terutama tentang sifat virus tersebut harus diketahui terlebih dahulu, sehingga dapat diperoleh informasi kemungkinan pendeteksian benih udang terhadap WSV dengan metode selain polymerase chain reaction (PCR) yang tentunya lebih sederhana dibanding PCR, tidak mahal dan akurat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kemungkinan telur ayam berembrio (TAB) dapat digunakan sebagai media untuk mengisolasi virus penyebab penyakit white spot pada udang, (2) kemampuan hemaglutinasi dari isolat WSV yang telah dipasasekan pada TAB dengan sel eritrosit berbagai spesies hewan, kecepatan elusi dari hemaglutinasi yang terjadi, termostabilitas hemaglutinin dan (3) hambatan hemaglutinasi oleh antiserum WSV. Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahap, meliputi : isolasi dan pasase isolat WSV pada telur ayam bertunas umur 8 hari, pembuatan antiserum terhadap WSV dengan menggunakan kelinci, uji hemaglutinasi isolat WSV dengan sel eritrosit ayam, cavia, dan domba, waktu elusi, termostabilitas hemalutinin, dan uji hambatan hemaglutinasi dengan antiserum WSV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WSV dapat dibiakkan pada TAB, dimana pada pasase yang ketiga terdapat kematian embrio ayam pada hari keempat. Cairan alantois hasil pasase dan isolat WSV dapat mengaglutinasi sel eritrosit ayam. cavia, dan domba, dimana kemampuan mengaglutinasi sel eritrosit ayam tampak lebih jelas daripada sel eritrosit cavia dan domba. Waktu elusi menunjukkan bahwa hemaglutinasi dan isolat WSV masih tampak setelah inkubasi 24 jam pada suhu 4° C, dan hasil uji termostabilitas hemaglutinin menunjukkan bahwa isolat WSV masih mampu mengaglutinasi eritrosit ayam setelah dipanaskan pada suhu 56° C selama 5 menit. Hasil hambatan hemaglutinasi menunjukkan bahwa antiserum WSV dapat menghambat isolat WSV dalam mengaglutinasi sel eritrosit. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa : (1) white spot virus dapat dibiakkan pada telur ayam berembrio, (2) isolat while spot virus hasil pasase pada telur ayam berembrio dapat mengaglutinasi sel eritrosit ayam, cavia, dan domba, dimana hemaglutinasi yang terjadi lambat untuk elusi serta termostabilitas hemaglutininnya hanya stabil selama 5 menit, (3) kemampuan isolat WSV mengaglutinasi sel eritrosit dapat dihambat oleh antiserum WSV.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK LP 137/08 Tja k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Hemaglutinasi; White spot virus; penyakit pada udang | ||||||
Subjects: | Q Science Q Science > Q Science (General) > Q179.9-180 Research |
||||||
Divisions: | Unair Research > Exacta | ||||||
Creators: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Yusuf Jailani | ||||||
Date Deposited: | 10 Oct 2016 00:50 | ||||||
Last Modified: | 10 Oct 2016 00:50 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40743 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |