YUNI LIS SETIAWATI, 049916427 (2007) PENENTUAN VARIABEL YANG MEMBEDAKAN PERUSAHAAN DENGAN DEBT EQUITY RASIO TINGGI DAN DEBT EQUITY RASIO RENDAH PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA ( ANALISIS DISKRIMINAN PADA TIGA KONDISI EKONOMI YANG BERBEDA ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-setiawatiy-16182-abstrakb-p.pdf Download (358kB) | Preview
	Text (fulltext) 4081.pdf Restricted to Registered users only Download (693kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui di antara Flexibility, Tangibility, Retained earning to total assets ( RE.TA ), Growth opportunity, dan Profitability yang merupakan variabel yang relevan digunakan untuk membedakan perusahaan yang mempunyai Debt Equity rasio tinggi dan Debt Equity rasio rendah pada kondisi ekonomi normal, krisis dan masa pemulihan. Kondisi ekonomi merupakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajer perusahaan dalam menetapkan kebijakan struktur modalnya terutama menyangkut penggunaan hutang khususnya hutang jangka panjang karena perlu memperhatikan risko dan return yang ditimbulkan. Dalam penelitian ini digunakan enam variabel, yaitu satu variabel tergantung dan lima variabel bebas. Variabel tergantung adalah Debt Equity rasio yang terbagi menjadi dua kategori yaitu Debt Equity rasio tinggi dan Debt Equity rasio rendah. Struktur modal diukur dengan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan total modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Variabel bebas adalah Flexibility, Tangibility, Retained earning to total assets ( RE.TA ), Growth opportunity, dan Profitability. Flexibility diukur dengan perbandingan kas dan setara kas dengan aktiva lancar. Tangibility merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva, sedangkan RE.TA perbandingan antara laba ditahan dengan total aktiva. Growth Opportunity dinilai dari prosentase perubahan dalam total aktiva, dan ukuran profitability yang digunakan adalah return on assets ( ROA ). Sampel penelitian sebanyak 104 perusahaan dipilih dengan menggunakan purposive sampling, dengan kriteria yaitu perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEJ dan mempublikasikan laporan keuangannya secara kontinyu sejak tahun 1994-2002, serta perusahaan dengan nilai ekuitas positif selama periode penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan dua faktor karena terdapat dua kategori variabel tergantung yaitu struktur modal tinggi dan rendah. Analisis diskriminan dilakukan tiga kali yaitu untuk periode normal ( 1994-1996), periode krisis (1997-1999) dan periode masa pemulihan (2000-2002). Analisis diskriminan digunakan untuk mengetahui variabel bebas apa saja yang paling dominan untuk membedakan struktur modal tinggi dan rendah pada ketiga kondisi ekonomi tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan untuk membedakan struktur modal pada kondisi normal adalah RE.TA yang berpengaruh positif dan Profitability dengan pengaruh negatif. Pada kondisi krisis adalah Tangibility dan RE.TA yang mempunyai pengaruh positif , sedangkan pada masa pemulihan adalah Tangibility, RE.TA yang keduanya mempunyai pengaruh positif dan Profitability yang berpengaruh negatif. RE.TA merupakan variabel yang bisa digunakan untuk membedakan struktur modal pada ketiga kondisi ekonomi.

Actions (login required)

View Item