ERMA AMBARINI, 040610520 (2010) ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2000-2005 BERDASARKAN METODE CAMELS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-ambarinier-16306-abstrak-a.pdf Download (568kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-ambarinier-13697-a40710-a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Keadaan perbankan di Indonesia yang bemasalah mampengaruhi kinerja keuangan perbankan. Beberapa perusahaan perbankan tersebut berupaya untuk memperbaiki kinerja keuangannya salah satunya dengan cara melakukan merger dengan bank-bank lain dengan harapan kinerja keuangan akan membaik dan profitabilitas perusahaan perbankan meningkat. Penelitian ini memiliki alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan peraturan Bank Indonesia mengenai perhitungan rasio keuangan bank kemudian dilakukan uji paired sample t-test atau uji Wilcoxon Signed Rank test. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan data sekunder dari bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merger pada periode 2000-2005. Dalam penelitian ini penilaian kinerja perbankan dibedakan menjadi dua periode, yaitu periode empat tahun sebelum merger dan periode empat tahun sesudah merger. Terdapat sembilan variabel yang digunakan untuk membuktikan hipotesis, yaitu variabel CAR (Capital Adequacy Ratio), PPAPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif), PDN (Posisi Devisa Neto), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), NIM Keadaan perbankan di Indonesia yang bemasalah mampengaruhi kinerja keuangan perbankan. Beberapa perusahaan perbankan tersebut berupaya untuk memperbaiki kinerja keuangannya salah satunya dengan cara melakukan merger dengan bank-bank lain dengan harapan kinerja keuangan akan membaik dan profitabilitas perusahaan perbankan meningkat. Penelitian ini memiliki alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan peraturan Bank Indonesia mengenai perhitungan rasio keuangan bank kemudian dilakukan uji paired sample t-test atau uji Wilcoxon Signed Rank test. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan data sekunder dari bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merger pada periode 2000-2005. Dalam penelitian ini penilaian kinerja perbankan dibedakan menjadi dua periode, yaitu periode empat tahun sebelum merger dan periode empat tahun sesudah merger. Terdapat sembilan variabel yang digunakan untuk membuktikan hipotesis, yaitu variabel CAR (Capital Adequacy Ratio), PPAPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif), PDN (Posisi Devisa Neto), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), NIM Keadaan perbankan di Indonesia yang bemasalah mampengaruhi kinerja keuangan perbankan. Beberapa perusahaan perbankan tersebut berupaya untuk memperbaiki kinerja keuangannya salah satunya dengan cara melakukan merger dengan bank-bank lain dengan harapan kinerja keuangan akan membaik dan profitabilitas perusahaan perbankan meningkat. Penelitian ini berjudul ”Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2000-2005 dengan Menggunakan Rasio CAMELS” dengan rumusan masalah ”Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan secara signifikan sebelum dan sesudah merger pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2005 dengan menggunakan rasio CAMELS (CAR, PPAPAP, PDN, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR dan ISR)?” Penelitian ini memiliki alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan peraturan Bank Indonesia mengenai perhitungan rasio keuangan bank kemudian dilakukan uji paired sample t-test atau uji Wilcoxon Signed Rank test. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan data sekunder dari bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merger pada periode 2000-2005. Dalam penelitian ini penilaian kinerja perbankan dibedakan menjadi dua periode, yaitu periode empat tahun sebelum merger dan periode empat tahun sesudah merger. Terdapat sembilan variabel yang digunakan untuk membuktikan hipotesis, yaitu variabel CAR (Capital Adequacy Ratio), PPAPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif), PDN (Posisi Devisa Neto), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), NIM (Net Interest Margin), BOPO (Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi), LDR (Loan to Deposit Ratio) dan ISR (Interest Sensitive Assets). Perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan bank sebelum dan sesudah merger dapat diketahui dengan menggunakan uji t dua sampel berpasangan (paired sample t-test) untuk data berdistribusi normal dan uji Wilcoxon (Wilcoxon signed rank test) untuk data berdistribusi tdak normal. Pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan kedua alat uji tersebut memperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan pada rasio CAR, PDN, ROA, ROE, BOPO, LDR dan ISR bank pada periode sebelum dan sesudah merger, dan terdapat perbedaan secara signifikan pada rasio PPAPAP dan rasio NIM bank pada periode sebelum dan sesudah merger. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa merger tidak memberikan dampak yang cukup berarti terhadap kinerja keuangan bank. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya perbedaan secara signifikan pada sebagian besar rasio bank periode sebelum dan sesudah merger. Hanya dua rasio saja yang memiliki perbedaan secara signifikan pada periode sebelum dan sesudah merger yaitu rasio PPAPAP dan NIM.
Actions (login required)
View Item |