RADYASTUTI, 071211531019 (2016) PENERIMAAN PEMIRSA PEREMPUAN TERHADAP FENOMENA POLIGAMI DALAM SINEMA BOLLYWOOD “JODHA AKBAR”. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (585kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FIS.K.40-16 Rad p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berfokus pada penerimaan pemirsa perempuan terhadap fenomena poligami dalam sinema bollywood Jodha Akbar. Topik ini dipilih karena keberadaan poligami yang masih pro dan kontra di Indonesia, justru menjadi tema cerita yang sering dimunculkan dalam layar kaca televisi. Poligami sendiri merupakan sebuah konsep perkawinan dimana salah satu pihak baik isteri maupun suami, memiliki lebih dari satu pasangan. Namun di Indonesia, keberadaannya lebih dilekatkan pada pihak suami. Sehingga pemunculan fenomena poligami di televisi, kemudian dicurigai sebagai upaya pelanggengannya sebagai wujud dari budaya patriarki, yang lebih dispesifikkan lagi dalam penelitian ini melalui sebuah sinetron. Mengingat sistem kerja media massa yang sarat akan male gaze, maka pemirsa dapat berinterpretasi secara bebas melalui sinetron bertemakan poligami dengan perbedaan latar belakang pendidikan, usia, agama, juga suku yang mempengaruhi penerimaannya. Oleh karena itu penelitian ini menjadi menarik untuk dilakukan mengingat perempuan sebagai penikmat televisi, juga merupakan pihak yang paling lantang dalam menolak poligami di Indonesia. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana penerimaan pemirsa perempuan terhadap fenomena poligami dalam sinema bollywood Jodha Akbar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasikan penerimaan pemirsa perempuan terhadap fenomena poligami dalam sinema bollywood Jodha Akbar. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah cultural studies serta teori resepsi yakni encoding-decoding milik Stuart Hall. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode reception analysis untuk menjawab rumusan masalah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah indepth interview (wawancara mendalam) terhadap lima informan yang berasal dari latar belakang berbeda. Hasil dari penelitian ini adalah pemirsa perempuan secara umum masih memandang poligami sebagai fenomena yang merugikan pihak perempuan dan bertentangan dengan ajaran agama yang dianut. Sebagian diantaranya, yakni informan beragama Islam, menilai bahwa poligami yang dijalankan telah membelok dari apa yang diajarkan. Namun penerimaan menjadi berbeda ketika poligami ditampilkan dalam sinema bollywood Jodha Akbar. Terdapat keberagaman penerimaan informan terhadap fenomena poligami dalam sinema bollywood Jodha Akbar, yaitu dominant, negotiated dan oppotitional. Mereka yang berada pada posisi dominant dan negotiated umumnya merupakan penyuka dari sinema bollywood Jodha Akbar. Hanya saja informan pada posisi negotiated tidak menonton karena kemauan sendiri. Pada posisi dominant informan menerima poligami di dalamnya secara utuh sedangkan posisi nogotiated penerimaannya disesuaikan dengan latar belakangnya. Adapun untuk posisi oppotitional ditempati oleh informan yang tidak menyukai Jodha Akbar, namun tetap menonton karena paksaan. Sehingga segala gambaran poligami yang ditawarkan pun ditolak.

Actions (login required)

View Item