Mangatur Yosafita Natassya Sianturi, 071211433002 (2016) MAKNA PLURALISME AGAMA PADA KOMUNITAS KEMBANG JEPUN SURABAYA (Studi Pada Masyarakat Kembang Jepun Kota Surabaya). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (251kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FIS.S.51-16 Sia m.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia yang majemuk, menampilkan kehidupan masyarakatnya yang harmonis. Saling menghargai dan menghormati antar sesamanya, menjadi budaya tersendiri bagi masyarakat Surabaya. Kehidupan harmonis masyarakat Surabaya tercermin pada kehidupan bermasyarakat Kembang Jepun Surabaya. Kawasan tersebut diduduki oleh masyarakat yang latar belakang agama, ras, serta suku yang berbeda-beda. Namun, konflik jauh dari kehidupan bermasyarakat mereka. Karenanya, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pemaknaan pluralisme agama komunitas masyarakat Kembang Jepun tersebut. Serta melihat apakah terdapat hubungan antara pemaknaan pluralisme komunitas masyarakat tersebut dengan tingkat pendidikannya. Karena pluralisme agama merupakan indikator utama dari terciptanya sebuah keadaan yang harmonis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan dukungan data kuantitaf dalam menjelaskan serta menjawab rumusan masalah penelitian. Subyek penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden yang ditentukan berdasarkan teknik pengambilan sample, Purposive sampling serta Snowball sampling. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menghimpun data ialah kuesioner dan wawancara serta dilakukan pula wawancara secara mendalam terhadap tujuh orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam memaknai pluralisme terdapat dua perspektif yakni, secara sosiologis dan teologis. Kemudian oleh peneliti dalam memaknai pluralisme agama terdapat empat klasifikasi. Yaitu, tidak memaknai pluralisme agama, memaknai pluralisme agama secara sosiologis dan teologis, memaknai secara sosiologis saja dan secara teologis saja. Data juga menunjukkan bahwa mayoritas penduduk memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Kesimpulan yang didapat ialah mayoritas komunitas masyarakat Kembang Jepun berpendidikan tinggi dan memaknai pluralisme agama secara teologis dan sosiologis. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan pemaknaan pluralisme agama yang terlihat dari perbedaan pemakanaan pluralisme agama berdasarkan tingkat pendidikannya.

Actions (login required)

View Item