PRAYUDA MUSTAPA, 071114050 (2016) KONSTRUKSI SOSIAL PEREMPUAN PENGGUNA “JILBOOBS” (Studi tentang Mahasiswi yang memaknai jilboobsnya ). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (785kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FIS.S.65-16 Mus k.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Mengenakan jilbab merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seluruh wanita muslim di dunia , termasuk di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam walaupun bukan negara muslim. Saat ini, trend fashion muslimah disejajarkan dengan trend fashion yang lain. Namun, tren fashion para perempuan muslim menjadi buruk karena munculnya fenomena Jilboobs. Jilboobs adalah gabungan kata jilbab dan boobs 'payudara'. Jilboobs merupakan tren berpakain jilbab dengan memakai baju ketat sehingga payudara terlihat sangat menonjol. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dengan tiga arah pemikiran yaitu Internalisasi , Eksternalisasi dan objektivasi dan menggunakan data kualitatif. Teknik penentuan informan Purposive dengan kriteria yaitu sebagai mahasiswi & mengenakan jilbab dengan model jilboobs ,diperoleh 4 orang informan dan metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain: (1) Mahasiswi berjilbab, yang boobsnya tidak terlalu nampak mengkonstruksi jilboobs itu hanya pendapat orang lain saja , karena penggunaan jilbab itu hanya karena situasi dan kondisi . (2) Mahasiswi berjilbab yang boobsnya nampak , mengkonstruksi jilboobs sebagai pakaian yang tidak ribet dalam beraktivitas apalagi secara fisik berbadan besar. (3) Mahasiswi berjilbab yang boobsnya nampak karena postur tubuhnya gemuk / besar , mengkonstruksi jilboobs hanyalah pandangan orang lain saja. (4) Mahasiswi berjilbab yang samar samar boobsnya nampak , mengkonstruksi jilboobs sebagai trend yang harus di ikuti. (5) mahasiswi berjilbab yang boobsnya nampak atau samar samar , rata-rata ketaatan ibadah sholatnya belum penuh 5 waktu.

Actions (login required)

View Item