RINTHANIA KRISTI, 071211231007 (2016) PERBEDAAN RESPON INDONESIA DAN KOREA SELATAN DALAM PENYELESAIAAN MASALAH JUGUN IANFU TERHADAP JEPANG. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (755kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FIS.HI.100-16 Kri p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Tulisan ini mengkombinasikan pandangan liberalisme yang mana salahsatu teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori ketergantungan yangdikombinasikan dengan teori liberalism ekonomi. Keduanya difungsionalisasikan untuk menganalisa hipotesa yang dibuktikan dengan data data. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu alasan mengapa pemerintah Indonesia mengambil respon yang berbeda dari Korea Selatan yang mana pemerintah Indonesia tidak mendukung perjuangan para korban Jugun Ianfu, berbeda dengan Korea Selatan yang lebih gencar dan masif dalam mendukung perjuangan para korban Jugun Ianfu. Sedangkan perjuangan untuk menyuarakan hak-hak korban Jugun Ianfu di Indonesia lebih bersifat akar rumput yaitu organisasi non pemerintah dan para aktifis pembela hak-hak perempuan di Indoneisa mulai memperjuangkan nasib para wanita bekas Jugun Ianfu yang menjadi korban kekejaman negara Jepang masa Perang Dunia II sejak tahun 1970-an.Namun perjuangan para aktifis pendukung korban Jugun Ianfu tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia justru menerima bantuan dari pemerintah Jepang melalui Asian Women‟s Fund di tahun 1997-1999 yang merupakan tahap ke 1-2, kemudian tahap ke-3 dan ke-4 di tahun 2000 dan 2001, tahap ke-5 dan ke-6 di tahun 2003-2004, dan tahap ke-7 di tahun 2005-2006 dengan tangan terbuka tanpa ada paksaan.127 Terlebih lagi, pemerintah Indonesia mengijinkan semua proyek-proyek yang dibuat oleh Asian Women‟s Fund untuk dijalankan di Indonesia. Pemerintah Indonesia tidak ada penolakan sedikitpun atas pemberian dana dari Asian Women‟s Fund. Sehingga hal ini membuat perjuangan korban Jugun Ianfu di Indonesia menjadi tidak masif seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan. Pemerintah Indonesia menganggap bahwa dana pemberian yang disalurkan pemerintah Jepang melalui Asian Women‟s Fund merupakan pelunasan kesalahan Jepang di masa lalu. Pemerintah Jepang tidak mempermasalahkan kasus Jugun Ianfu ke forum internasional.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS.HI.49/16 Kri p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | JUGUN IANFU; SALING KETERGANTUNGAN | ||||||
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) > D731 World War II J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations > JZ6530 Humanitarian aspects of war |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Magister Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | ||||||
Date Deposited: | 05 Sep 2016 02:14 | ||||||
Last Modified: | 17 Jul 2017 18:39 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/41355 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |