Astika, Dr. (1997) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH WALUH JIPANG DAN EKSTRAK KECAMBAH KEDELAI TERHADAP FERTILITAS MENCIT BETINA. Universitas Airlangga. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
RINGKASAN.pdf Download (131kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Program KB. telah mencapai hasil yang nyata dengan dapat ditekannya jumlah kelahiran di Indonesia. Oi sisi lain banyak pasangan 5uami-istri yang kesulitan untuk mendapatkan anak dari perkawinannya . 5eorang Pengobat tradisional / alternatif, mengatakan bahwa gabungan antara buah waluh jipang dan kecambah kedelai sangat baik untuk meningkatkan fertilitas wanita Oalam rangka pengembangan obat tradisional/obat bahan alam, terhadap kecambah kedelai dan buah waluh jipang dilakukan uji aktivitas terhadap mencit betina. Agar di dapat dosis yang lebih tepat uji pengaruh buah waluh jipang dan kecambah kedelai dilakukan dalam bentuk ekstraknya. Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah 1. Apakah pemberian ekstrak buah waluh jipang (EWJ) dapat meningkatkan fertilitas mencit betina ? 2. Apakah pemberian ekstrak kecambah kedelai (EKK) dapat meningkatkan fert1litas mencit betina ? 3. Apakah pemberian EKK dan EWJ dapat meningkatkan fertilitas mencit betina ? Terhadap 7 kelompok mencit betina yang tidak fertil dilakukan 7 macam uji dengan pemberian dosis per-30g berat badan per-hari per-oral sebagai berikut; kelompok I (100 mg EKK),II (150 mg EKK), III (100 mg EWJ), IV (200 mg EWJ), V (50 mg EKK + 50 mg EWJ), VI (100 mg EKK + 100 mg EWJ), K (1 ml aquades). Setiap kelompok terdiri dari 10 ekor meno it betina. Setelah pemberian dosis semua menoit betina dikumpulkan dengan pejantan yang fertil selama seminggu. Pada hari ke 16 kebuntingan atau 16 hari setelah pejantan dipisahkan, menoit betina dibedah dan dilakukan penghitungan jumlah menoit yang bunting, badan kuning, tapak implantasi dan jumlah fetus. X2 Analisis terhadap jumlah kebuntingan uji I dan II terhadap kontrol didapatkan peningkatan jumlah kebuntingan yang bermakna. Namun bila dilakukan koreksi Yates dan Coohran peningkatan jumlah kebuntingan menjadi tidak bermakna. Untuk uji III, IV, V dan VI tidak didapatkan peningkatan jumlah kebuntingan yang bermakna. Jumlah badan kuning, tapak implantasi dan jumlah fetus tidak didapatkan adanya perbedaan yang bermakna. Dari uraian di atas disimpulkan bahwa baik EKK, EWJ maupun oampuran EWJ dan EKK belum dapat meningkatkan fertilitas menoit betina. Berdasarkan hasil analisis statistik dan kriteria yang analog dengan kriteria Lee dan Chi untuk obat antifertilitas, perlu dilakukan uji ulang terhadap EKK dengan jumlah menoit 16 ekor setiap kelompoknya atau dosis ditingkatkan. Karena efek samping dari buah waluh jipang yang antara lain menyebabkan terjadinya hipokalemia, intrauterine bradyoardia dan heart blook penggunaan buah ini untuk peningkatan fertilitas sebaiknya dihindari.
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 615. 321 Ast p | ||||
Uncontrolled Keywords: | ekstrak waluh Jepang, ekstrak kecambah, fertilitas | ||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica | ||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi Unair Research > Exacta |
||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Nn Aimmatul Mukaromah | ||||
Date Deposited: | 28 Oct 2016 22:32 | ||||
Last Modified: | 28 Oct 2016 22:32 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/41557 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |