PERDAGANGAN DAN KESEMPATAN KERJA DI PEDESAAN (STUDI PERANAN WANITA PEDAGANG DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RUMAH TANGGA TANI)

NURCAHYO TRI ARIANTO, Drs (1990) PERDAGANGAN DAN KESEMPATAN KERJA DI PEDESAAN (STUDI PERANAN WANITA PEDAGANG DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RUMAH TANGGA TANI). UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ringkasan)
gdlhub-gdl-res-2014-ariantonur-31924-2.ringk-.pdf

Download (218kB) | Preview
[img] Text (fulltext)
F1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian mengenai wanita pedagang di pedesaan ini akan menjawab dua masalah. Pertama, bagaimana fungsi perdagangan dalam menyerap tenaga kerja wanita di pedesaan. Untuk menjawab masalah ini akan dikumpulkan data yang berkaitan dengan keterlibatan wanita di bidang perdagangan dan faktor-faktor pendorongnya. Kedua, apakah perdagangan dalam skala kecil maupun besar akan dapat memberikan fungsi ekonomi yang memadai bagi wanita pedagang yang ter1ibat di dalamnya. Masalah yang kedua ini berkaitan dengan fungsi perdagangan dalam menopang ekonomi rumah tangga. Penelitian ini sekurang-kurangnya mempunyai tiga tujuan. Pertama, mendeskripsikan dan rnenginterpretasikan kompleksitas perdagangan di pedesaan. Kedua, memberikan gambaran tentang kesempatan kerja di pedesaan, khususnya yang berkaitan dengan perdagangan. Ketiga, memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mengatasi masalah penciptaan kesempatan kerja non-pertanian di pedesaan. Penelitian ini di lakukan di kecamatan Mojoagung, kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur, yang berlangsung selama lima bulan (Maret hingga Juli 1990). Desa yang diteliti adalah desa Mancilan, Kademangan dan Kauman;_ketiganya merupakan desa yang ada di sekitar pasar kecamatan, yang terletak ditepi jalan raya Surabaya-Jombang. Populasi penelitian ini adalah wanita pedagang dalam unit rumah tangga tani, yang aktif dalam kegiatan off-farm. Secara purposif telah diambil sampel penelitian sebanyak 115 wanita pedagang. Data dikumpulkan dengan menggunakan empat cara, yaitu: (1) metode survai, untuk melihat karakteristik wanita pedagang, (2) pengamatan terlibat, untuk mendeskripsikan kegiatan perdagangan baik di desa maupun di pasar, (3) studi (wawancara) mendalam, untuk mengetahui latar belakang, gagasan serta sikap dan pandangan wanita pedagang, dan (4) studi pustaka atau penggunaan bahan dokumen, untuk memperoleh gambaran tentang studi perdagangan yang sudah ada serta data statistik di lokasi penelitian. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan interpretatif, mengingat penelitian ini menggunakan metode gabungan, yaitu kualitatif dan kuantitatlf. Kebanyakan wanita pedagang berpendidikan formal relatip rendah. Tetapi pendidlkan formal bukan merupakan syarat seorang wanita memasuki dunia perdagangan, khususnya yang berskala kecil. Dalam pemikiran mereka, suatu keberhasilan dalam dunia perdagangan lebih berkaitan dengan pulung atau keberuntungan. Selain berdagang, para wanita pedagang jugaa masih melakukan kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari sektor pertanian. Dengan demikian perdagangan merupakan aktivitas off-farm bagi mereka. Pekerjaan off-farm relatif banyak dilakukan oleh istri (wanita pedagang) untuk menambah penghasilan ruman tangga. Di sini akan terlihat adanya pembagian kerja secara seksual antara suami dan istri. Suami bekerja di sektor pertanian dan istri bekerja di sektor perdagangan. Penelitian di ketiga desa ini menunjukkan hahwa banyak wanita yang telah lama berkecimpung dalam dunia perdagangan, yaitu dimulai sejak tahun 1970-1980-an. Nampaknya hal ini berkaitan dengan adanya perubahan yang pesat dalam sektor pertanian. yaitu adanya komersialisasi hasil pertanian, menyempitnya lahan pertanian padi sawah baik karena perluasan pemukiman penduduk maupun perluasan program TRI (Tebu Rakyat lntensifikasi). Observasi di tempat penelitian memang menunjukkan meluasnya penggunaan lahan persawahan penduduk untuk tanaman tebu. Responden yang lahan sawamya terkena kewajiban untuk disewa guna tanaman tebu, mengalihkan usahanya ke perdagangan ataupun jasa. Fenomena semacam inilah yang sangat menarik untuk dikaji dalam penelitian lebih lanjut. Kebanyakan wanita pedagang, dalam hal ini bakul mlijo, menjual barang dagangan dari hasil pertanian, yang skala usaha dagangnya kecil. Barang-barang dagangan yang merupakan produk non-pertanian lebih banyak diperdagangkan oleh pedagang yang berskala besar, seperti pedagang toko maupun warung. Bervariasinya barang dagangan yang diperjual-belikan, terutama untuk jenis barang-barang dari hasil pertanian, mencerminkan semakin mantapnya ekonomi uang dalam sistem perekonomian desa, khususnya dar i sektor perdagangan. Wanita pedagang di pedesaan memang benar-benar berperan ganda. Mereka disamping mengurus rumah tangganya juga terlibat dalam sektor perdagangan, bahkan juga ikut membantu suami atau orang lain dalam kegiatan pertanian. Nampaknya antara suami dan istri dalam setiap rumah tangga di pedesaan telah melakukan pembagian kerja yang seimbang, baik tugas rutin rumah tangga maupun tugas memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya.

Item Type: Other
Additional Information: KKB KK-2 331.2 Ari p
Uncontrolled Keywords: Perdagangan; kerja; pedesaan; wanita pedagang; rumah tangga tani
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Q Science > Q Science (General) > Q179.9-180 Research
Divisions: Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
NURCAHYO TRI ARIANTO, DrsUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Joko Iskandar
Date Deposited: 31 Oct 2016 20:02
Last Modified: 31 Oct 2016 20:02
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/41875
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item