A.T. Soelih Estoepangestie, NIDN0015095601 (2002) PETA RESISTENSI ANTIBIOTIKA KUMAN PENYEBAB MASTITIS PADA SAPI PERAH DI WILAYAH KERJA KUD DADI JAYA PURWODADI KABUPATEN PASURUAN PROPINSI JAWA TIMUR. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2007-etsoepange-4733-lp5707-k.pdf Download (383kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2007-etsoepange-4733-lp5707-p.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi mastitis klinis dan sub klinis, jenis kuman penyebab mastitis, mengetahui antibiotika yang efektif yang dapat digunakan dalam pengobatan dan pengendalian mastitis secara tepat, serta untuk membuat peta kejadian mastitis dan resistensi kuman penyebabnya pada sapi perah di wilayah kerja Koperasi Unit Desa (KUD) Dadi Jaya, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian menggunakan sample susu dari 301 kwartir ambing yang berasal dari 76 ekor sapi perah, di 10 desa wilayah kerja KUD Dadi Jaya. Penentuan kasus mastitis sub klinis berdasarkan Californian Mastitis Test (CMT) dan mastitis klinis berdasarkan gejala klinis yang tampak. Penilaian kondisi hygiene dan sanitasi pemeliharaan sapi perah dilakukan dengan pengumpulan data kuestioner dengan cara pengamatan lapangan dan wawancara langsung dengan peternak sapi perah. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif. Prevalensi mastitis klinis yang teramati 2,6 % dan mastitis sub klinis 42,11 % dari 76 ekor sapi perah yang diuji dengan California Mastitis Test. Sebanyak 28,24 % (85 sample) dari 301 sample susu kwartir menunjukkan basil uji CMT positif. Hasil isolasi dan identifikasi penyebab mastitis pada sapi perah adalah Staphylococcus spp. sebesar 13,3 %, Streptococcus spp. sebesar 5,3 %, E. coli 5,3 Hasil uji resistensi dari 23 isolat kuman penyebab mastitis terhadap 5 macam antibiotika menunjukkan Oxytetracyclin sangat efektif untuk Streptococcus spp. (100 %) dan E. coli Coliform (100 %), Cloxacillin dan Erythromycin mencapai efektifitas 90 % untuk Staphylococcus spp., serta Amphycillin, Cloxacillin dan Oxytetracyclin masing-masing hanya mencapai 50 % untuk E.coli. Berdasarkan hasil wawancara dengan peternak dan pengamatan langsung di kandang menunjukkan hampir secara keseluruhan peternak belum melakukan cara pengelolaan petemakan sapi perah yang memenuhi standar hygiene dan sanitasi yang minimal.
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK LP.57/07 Ets p | ||||
Uncontrolled Keywords: | MASTITIS; CATTLE-DISEASES | ||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine | ||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan Unair Research > Exacta |
||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Mr Bambang Husodo | ||||
Date Deposited: | 13 Sep 2016 08:46 | ||||
Last Modified: | 06 Oct 2016 03:53 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42580 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |