KARAKTERISASI EPITOPE DISPERSE PROTEIN SPESIFIK RAU SEBAGAI BAHAN ANTIBODI MONOKLONAL

Diah Savitri Ernawati and Siti Soemarijah, drg., M.S. and Fedik Abdul Rantam, Dr., drh. (2008) KARAKTERISASI EPITOPE DISPERSE PROTEIN SPESIFIK RAU SEBAGAI BAHAN ANTIBODI MONOKLONAL. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-ernawatidi-6498-lp5208-k.pdf

Download (428kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Recurrent Aphthous Ulceration (RAU) atau Recurrent Aphthous Stomafitis (RAS) merupakan salah satu kelainan yang ditandai adanya ulkus yang rekuren pada mukosa mulut tanpa disertai penyakit lain. Protein spesifik RAU (protein anomali antigen mukosa) dapat memodulasi reaksi yang berlebihan secara lokal sehingga dapat berperan sebagai trigger factor terjadinya RAU. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendapatkan peptide epitope disperse yang mempunyai sifat spesifik RAU dan bersifat imunogenik, yang dapat digunakan sebagai bahan perangkat diagnostik dini, pencegahan dan terapi RAU. Sampel protein mukosa mulut diambil dengan cara swab pada mukosa mulut pasien RAU tipe mayor, minor, remisi dan kontrol. Karakterisasi protein mukosa mulut yang diekspresikan pada epitel mukosa mulut dilkakukan dengan analisis SDSÃ#130;¬PAGE 12%, straiffing westernblot. dan analisis 2 Dimensi. Hasil karakterisasi protein mukosa mulut pasien RAU mayor ditemukan lima pita dengan berat molekul 87 kDa, 65 kDa, 30 kDa, 25 kDa dan 20 kDa. Begitu juga protein RAU minor ditemukan empat macam pita protein yang mempunyai berat molekul yang sama dengan kasus RAU mayor, hanya protein yang mempunyai BM 30 kDa tidak ditemukan pada RAU minor dan remisi. Hasil analisis protein dengan Westemblot menunjukkan, bahwa tidak semua protein dapat bereaksi dengan antibodi poliklonai anti whole protein daiam serum kelinci. Gambaran pita protein yang dapat bereaksi dengan antibodi poliklonal adalah fraksi protein yang berasal dart kasus RAU mayor ditemukan empat macam pita protein dengan berat molekul 20 kDa, 25 kDa, 65 kDa dan 87 kDa. Sedang protein yang berasal dari fraksi protein dari kasus RAU minor hanya ditemukan dua macam pita protein yaitu protein dengan berat molekul 65 kDa dan 25 kDa walaupun sangat tipis. Tetapi fraksi protein yang berasal dari kasus RAU remisi ditemukan dua macam protein yang mempunyai berat molekul beda dengan kasus RAU minor yaitu ditemukan protein dengan berat molekul 65 kDa dan 87 kDa. Hasii ini menunjukkan bahwa protein yang tampak setelah dilakukan analisis Westemblot mempunyai arti penting dalam respon imun, terutama daya reaktifitas protein terhadap antibodi Pada penelitian ini ditekankan pada penulusuran sifat imunogen dan reaktifitas dari molekul 65 kDa dari pasien RAU, dengan menggunakan straifing westemblot yang menggunakan antibodi poliklonal dart serum pasien RAU. Sifat reaktifitas dari masing-masing antibodi poliklonal hampir mempunyai sifat yang sama. Protein anomali yang terkarakterisasi dengan strailing westerbblot menunjukkan protein 65 kDa eksistensinya tetap pada setiap pasien RAU. Protein tersebut setelah dianalisis dengan 2 Dimensi menunjukan adanya epitop disperse spesifik RAU sehingga protein 65 kDa dapat digunakan sebagai bahan bioaktif berupa antibodi monoklonal.

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK LP 52/08 Ern k FULLTEXT TIDAK DITEMUKAN
Uncontrolled Keywords: ANTIBODI MONOKLONAL
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: 02. Fakultas Kedokteran Gigi
Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Diah Savitri ErnawatiUNSPECIFIED
Siti Soemarijah, drg., M.S.UNSPECIFIED
Fedik Abdul Rantam, Dr., drh.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Elvi Mei Tinasari
Date Deposited: 27 Dec 2017 23:27
Last Modified: 27 Dec 2017 23:27
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42770
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item