IMPLEMENTASI TERAPI KOGNITIF TERHADAP INDIVIDU DENGAN KECENDERUNGAN SUPERIORITAS

Betfy Kumala Febriawati, S.Psi (2005) IMPLEMENTASI TERAPI KOGNITIF TERHADAP INDIVIDU DENGAN KECENDERUNGAN SUPERIORITAS. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-febriawati-6427-003_06a-k.pdf

Download (337kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-febriawati-6427-003_06-min.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Superioritas adalah suatu keadaan atau kondisi individu untuk mencapai kesempurnaan sehingga tujuan hidupnya dapat tercapai dengan lebih baik. Individu superioritas memiliki dorongan untuk menjadi sempurna, keinginan untuk berharga. Individu dengan kecenderungan superioritas, yang disebabkan karena faktor pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan (pampered), kompensasi dari perasaan inferioritas, rasa dorongan keakuan yang tinggi, self-concept yang rendah, sehingga menimbulkan perilaku yang sombong, congkak, mempunyai ambisi yang besar untuk kepentingan pribadi Berta dapat memanipulasi lingkungan untuk kepentingan pribadi. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan intervensi pada individu dengan kecenderungan superioritas dalam kasus ini yaitu pendekatan kognitif Konsep dasarnya menggunakan terapi kognitif dari Aaron T.Beck (1964) yang menjelaskan bahwa terapi kognitif adalah upaya terapi pada tehnik mengenali dan merubah pikiran negatif sekaligus sistem kepercayaan yang maladaptif (kaku). Hal ini sesuai dengan karakteristik individu superioritas untuk mengubah pola pikirnya agar dapat berpikir secara logis dan rasional. Subyek dalam kasus ini seorang laki-laki dewasa yang berusia 29 tahun. Subyek bekerja sebagai Satpam di salah satu instansi pemerintah.. Berdasarkan basil tes psikologi, Kapasitas intelektual subyek tergolong rata-rata (IQ=99, WAIS), sedangkan berdasarkan hasil asessmen, yaitu observasi, wawancara dan tes psikologi (tes WAIS, Grafis, Wartegg) menunjukkan karakteristik kepribadian S, yaitu rasa percaya diri yang berlebihan, emosi kurang terkontrol, memaksakan kehendak, memanipulasi keadaan, merasa paling segalanya, kurang rasional. Penyelesaian masalah ini adalah menggunakan pendekatan kognitif dengan terapi kognitif, yaitu untuk merubah pola pikir maladaptif subyek, yaitu S dapat mengalihkan pikiran-pikran besar kepalanya dan rasa percaya dirinya yang tinggi agar bisa berkurang dan menjadi sesuatu, yaitu lebih memikirkan keluarganya; diajarkan untuk mengidentifikasi pola pikir yang menyimpang dan terganggu melalui proses evaluasi dengan cara mengenali, mengamati dan memonitor pikiran otomatisnya, belajar untuk membedakan pikiran pribadi, khususnya yang merasa hebat, superioritas dengan memberikan pola pikiran tentang dunia nyata yang nantinya pola pikiran tersebut dapat mempengaruhi perasaan dan tingkah lakunya.

Item Type: Other
Additional Information: KKB Psyco Corner 003/06 Feb i
Uncontrolled Keywords: TERAPI KOGNITIF; SUPERIORITAS
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF1-940 Psychology
H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM1001-1281 Social psychology > HM1106-1171 Interpersonal relations. Social behavior
Divisions: 11. Fakultas Psikologi > S2 Psikologi
Creators:
CreatorsNIM
Betfy Kumala Febriawati, S.PsiUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorNurul Hartini, S.Psi., M.Kes.UNSPECIFIED
Thesis advisorE.M.A. Subekti, Drs., M.Kes., M.Psi., psiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Elvi Mei Tinasari
Date Deposited: 15 Jun 2017 22:28
Last Modified: 15 Jun 2017 22:28
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42773
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item