KAJIAN IMUNOHISTOKIMIA LESI JARINGAN KULIT PENDERITA KUSTA SEBAGAI DASAR DIAGNOSTIK DINI KEJADIAN REAKSI REVERSAL

Joni Haryanto, S.Kp. and Indropo Agusni, Prof., Dr., dr., Sp., KK (K) (2005) KAJIAN IMUNOHISTOKIMIA LESI JARINGAN KULIT PENDERITA KUSTA SEBAGAI DASAR DIAGNOSTIK DINI KEJADIAN REAKSI REVERSAL. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-haryantojo-6537-lp4208-t.pdf

Download (412kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-haryantojo-6537-lp4208.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kusta masih merupakan permasalahan dunia. Menurut Ganapati, Pai dan Kingsley (2003) hasil analisa dari 892 penderita kusta yang mendapat MDT-WHO mempunyai resiko terjadi reaktif sebanyak 5% lebih. Studi kohort retrospektif terhadap 786 penderita kusta di Banglades, resiko menjadi reaktif flap tahunnya sebanyak 3,5% pada tipe PB dan 7,5% pada tipe MB dan Indonesia peringkat 4 penyumbang penderita kusta terbanyak di dunia setelah India, Brazil dan Nepal. Daerah seperti Jawa Timur, Maluku dan Sulawesi Selatan prevalensi penderita kusta sekitar 0,3 hingga 6,5 per 10.000 penduduk. (Suyudi, 2003) Kunjungan penderita kusta di RSU Dr Soetomo Surabaya pada tahun 2004, baik di rawat jalan dan rawat inap sebanyak 3.353 orang Kejadian kusta merupakan kegagalan dalam sistem pertahanan alami dan CD8+ melakukan proses sitolisis, maka Thl mengambil peran untuk proses aktivasi makrofag dan CD8 melalui IFN-#947; bersama TNF dan Th2 menghasilkan IL-4, IL-5, dan IL-6 untuk menstimulasi sel B dan plasma menghasilkan imunoglobulin spesifik, sedangkan IL-10 dihasilkan oleh Th2 untuk proses down regulate sitokin, namun proporsi sel penghasil IFN-#947; dan IL-l0 pada lesi jaringan kulit penderita kusta tipe mid-borderline dengan reaksi reversal yang mendapatkan MDT masih helm jelas Tujuan penelitian ini ingin membuktikan proporsi limfosit T penghasil IFN-#947; dan IL-10 melalui kajian imunohistokimia lesi jaringan kulit sebagai diagnose dini kejadian reaksi reversal. Metode penelitian adalah studi analitik observasional dengan menggunakan teknik imunohistokimia untuk mengungkap rerata proporsi limfosit T penghasil IFN-#947; dan IL-10 dengan tingkat konfidensi 99%. Hasil dan kesimpulan rerata proporsi limfosit T penghasil IFN-#947; pada tipe BT ( 69,67% ± 4,797) dan BT reaksi reversal (89,12% ± 2,603) dan rerata proporsi limfosit T penghasil IL-10 pads tipe BT (53,.29%+ 1,742) dan BT reaksi reversal (40,82% ± 3,174), sedangkan rerata proporsi limfosit T penghasil IFN-#947; dan IL-10 diberbagai tipe kusta terdapat perbedaan bermakna. Hasil uji One-Sample Kolmogorov Smirnov Test P > 0,01, atau distribusi normal dan hasil uji Anava didapatkan f = 175,845 p = 0,0000 < 0,01. Saran penderita kusta yang mendapat MDT untuk mengetahui rerata proporsi limfosit T penghasil IFN-#947; dan IL-10 secara dini, instansi pelayanan kesehatan untuk mengadakan program pemeriksaan IFN- #947; dan IL-10 secara dini pada penderita kusta yang mendapat MDT, pemerintah agar memfasilitasi penderita kusta yang mendapat MDT untuk pemeriksaan IFN-#947; dan IL-10 dan perlu penelitian lanjutan

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK LP.42/08 Har k
Uncontrolled Keywords: IMMUNOHISTOCHEMISTRY; LEPROSY
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA638 Immunity and immunization in relation to public health
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Joni Haryanto, S.Kp.UNSPECIFIED
Indropo Agusni, Prof., Dr., dr., Sp., KK (K)UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Elvi Mei Tinasari
Last Modified: 20 Sep 2016 04:01
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42793
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item