Wiwiek Tyasningsih, Drh., M.Kes. and Suryanie Sarudji, Drh., M.Kes. and Sri Chusniati, Drh., M.Kes. (2005) PEMBUATAN MEDIA SELEKTIF UNTUK PERTUMBUHAN KUMAN GRAM NEGATIF ASAL USUS DARI EKSTRAK DAGING SAPI YANG DIPERKAYA SARI KACANG HIJAU DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGHAMBAT CAIRAN EMPEDU AYAM. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAKtyasningsihPembuatanmedia.pdf Download (619kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-res-2008-tyasningsi-6565-lp02_08.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Untuk dapat ditumbuhi kuman medium perbenihan buatan memerlukan berbagai persyaratan, yaitu adanya zat makanan, kondisi pH medium, suhu dan kondisi udara lingkungan pertumbuhan kuman. Nutrisi meliputi sumber energi, sumber karbon, sumber nitrogen, berbagai mineal terutama belerang ( sylfur), fosfor, dan aktifator enzim antara lain Mg,K,Ca,Fe,Mn,Mo,CO,Cu dan Zn. KOndisi Ph medium tergantung jenis kumannya. Semua persyaratan diatas tersedia dalam daging sapi yang dapat ditumbuhi kuman Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Psedomonas aerugenosa. Untuk meningkatkan nilai nutrisi media ekstrak daging sapi sehingga menjadi media yang lebih diperkaya, peneliti menambahkan sari kacang hijau kedalam media tersebut. Menurut Rukmana (1997) ni.lai nutrisi kacang hijau per 100 g adalah kalori 345 kal, protein 22 g, lemak 1,2 g, karbohidrat 62,9 g, Ca 125 mg, Fe 7,7 mg; Posphor 340 ing, Na 6 mg, K 141 mg, Vitamin A 157 SI, Vitamin Bl 0,64 mg, Vitamin C.6 mg dan air 10 g. Protein kacang hijau mengandung asam amino esiensial berupa isoieusin 6,95 -%, Leusin 1. 2,90 %, Lysin 7,95 %, ivlcthionin 0,84 °A, Phenylala;iiu 7,07. %, Threonin 4,5 °ro, Valin 6,23 %, dan asam amino non esiensial berupa Alanin 4,15 %, Arginin .4 ,44 %, Asam Aspartat l2,10 %, Asam Glutamat 17 %, Tryptophan 1,35 %, dan Tyrosin 3,86 %. Ternyata dengan penambahan 20 % sari kacang hijau media ekstrak daging sapi bukan saja mempersubur pertumbuhan kuman Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa, tetapi juga dapat ditumbuhi kuman lain seperti Proteus sp, Salmonella pullorum dan Streptococcus pyogenes. Di sisi lain telah dilakukan bebeapa peneliti mengenai daya hambat cairan empedu ayam terhadap pertumbuhan kuman Gram positip. Darmawan ( 1991) dalam penelitiannya menunjukkan cairan empedu ayam dapat menghambat pertumbuhan kuman Gram positip Streptococcus feacalis tetapi tidak mempunyai pengnaruh terhadap pertumbuhan kuman gram negative Salmonella pullorum. Suryanie ( 1997) memperlihatkan 7% cairan empedu ayam yang ditambahkan pada media Nutrien Agar dapat menghambat pertumbuhan kuman Gram positif Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus dengan pengaruh yang tidak nyata terhadap pertumbuhan kuman Eccherichia coli. Kemudian timbul pemikiran untuk membuat media dari ekstrak daging sapi yang ditambah sari kacang hijau menjadi media selektif untuk kuman Gram negative asal usus seperti Escherichia coli dan Salmonella pullorum dengan cara menghambat kuman Gram positif Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus ,dengan penambahan cairan empedu ayam. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa penambahan cairan empedu ayam dapat menghamhat pertumbuhan kuman Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus tanpa mcnghambat pertumbuhan kuman Escherichia Coli , dan Salmonella pullorum, dengan demikian media yang dibuat dari ekstrak daging sapi yang, diperkaya sari kacang hijau dan ditambah zat penghambat cairan empedu ayam dapat digunakan sebagai media selektif untuk bakteri Gram negative asal usus.

Actions (login required)

View Item