PROFIL DAN IDENTIFIKASI SERUM AMILOID PROTEIN (SAP) SEBAGAI PROTEIN FASE AKUT PADA MENCIT YANG DIPAPAR Salmonella enteritidis

Sunarni Zakaria, dr., M.Kes. and Rochmah Kurnijasanti, NIDN. 0019077004 and Iwan Sahrial Hamid, M.Si., drh. (2006) PROFIL DAN IDENTIFIKASI SERUM AMILOID PROTEIN (SAP) SEBAGAI PROTEIN FASE AKUT PADA MENCIT YANG DIPAPAR Salmonella enteritidis. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-zakariasun-6418-kkalp1-k.pdf

Download (370kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-zakariasun-6418-kkakkl-8.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Protein Fase Akut merupakan kelompok molekul yang secara fungsional dan struktural ditampilkan pada spesies tertentu dalam ekspresi dan respons inflamasi. Operasi dengan pembedahan pada manusia dan hewan, secara klinik dapat menimbulkan infeksi bakteri, variasi kanker, infeksi bakteri buatan, infeksi parasit dan injeksi bahan iritan pada mencit, semua itu dihubungkan dengan peningkatan protein fase akut dalam plasma (Dale et al. 1995). Salah satu protein fase akut yang dideteksi kadarnya meningkat dalam serum 100-1000 kali selama inflamasi adalah Serum Amiloid Protein (SAP). Dengan demikian SAP dapat dipakai salah satu indikasi kejadian infeksi akut oleh agen patogen. Protein fase akut juga memainkan peranan dalam ikatan dengan antigen atau imunogen agen infektif, proses opsonisasi, koagulasi darah, sebagai antiproteinase (Protocol online, 1996). Penelitian ini mempunyai tujuan jangka panjang untuk memanfaatkan secara maksimal potensi peran yang dimiliki oleh Serum Amiloid Protein dalam diagnosa dini, mencegah infeksi berkelanjutan dan secara hematologis memainkan peran antifibrinolisis untuk mencegah kerusakan jaringan. Sedangkan tujuan jangka pendek adalah mengidentifikasi SAP sebagai protein fase akut dari mencit yang diinokulasi Salmonella enteritidis dengan metode SDS-Page. Selama ini deteksi dini suatu penyakit infeksius selalu diupayakan dengan mencari molekul yang berperan baik dalam memodulasi respons imun maupun inflamasi, karena keduanya merupakan fenomena yang melibatkan mediator kimiawi yang berperan dalam proses imunitas. Peran SAP sebagai molekul yang mempunyai afinitas tinggi terhadap imunogen dan bersifat protektif terhadap patogen belum banyak diketahui, sebagaimana yang dijelaskan oleh Noursadeghi et al. (2000) bahwa Serum Amiloid Protein mengadakan ikatan dengan Streptococcus pyogenes. Neisseria meningitidis termasuk juga LPS Bari strain ganas Escherichia coli, ikatan tersebut mempunyai pengaruh anti opsonin yang kuat baik in vitro maupun invivo. Pentingnya peran SAP dalam mendeteksi secara dini kasus-kasus infeksi dan inflamasi, sebagai protektor agen infektif dan mencegah degradasi jaringan melalui peran antiproteinase, sehingga perlu dilakukan isolasi SAP, pembuatan antibodi poliklonal spesifik sampai dengan uji coba secara klinis pads hewan coba maupun kultur sel. Semua itu dapat dilakukan apabila diketahui terlebih dahulu dan diidentifikasi protein SAP di serum, dengan teknik separasi SDS-Page merupakan langkah awal untuk identifikasi protein tersebut.

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK LP12/08 Zak p
Uncontrolled Keywords: Protein
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV4905-4959 Animal experimentation. Anti-vivisection
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF951-997.5 Diseases of special classes of animals
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Sunarni Zakaria, dr., M.Kes.UNSPECIFIED
Rochmah Kurnijasanti, NIDN. 0019077004UNSPECIFIED
Iwan Sahrial Hamid, M.Si., drh.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Elvi Mei Tinasari
Last Modified: 09 Sep 2016 10:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43029
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item