DITA TAURINI (2010) HUBUNGAN ANTARA INFEKSI ASITES SPONTAN DENGAN KOMPLEMEN 3 (C3) SERUM PADA PENDERITA SIROSIS HATI : PENELITIAN CROSS SECTIONAL DI INSTALASI RAWAT INAP DEPARTEMEN-SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UNAIR- RSUD DR.SOETOMO SURABAYA. Other thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2011-taurinidit-21332-ppdsipd-k.pdf Download (95kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2011-taurinidit-17935-ppdsipd-h.pdf Restricted to Registered users only Download (796kB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang Sirosis Hati (SH) merupakan penyakit hati kronis. Salah satu komplikasi yang terjadi adalah Infeksi Asites Spontan (IAS). Salah satu faktor terjadinya berupa Peritonitis Bakteri Spontan (PBS). Angka kematian terjadinya PBS hingga 82 % dari prevalensi IAS (7%-27%). Peningkatan infeksi terjadi oleh karena abnormalitas mekanisme pertahanan terhadap bakteri yang berupa aktifitas opsonisasi. Keadaan tersebut dapat dilihat dari perubahan konsentrasi kadar komplemen serum berupa C3 dan C4. Mengingat mortalitas dan angka kesakitan yang tinggi maka keterkaitan tersebut dapat kiranya dilakukan pencegahan Tujuan Mengetahui hubungan antara Infeksi Asites Spontan dengan Komplemen 3 (C3) serum pada penderita Sirosis Hati Bahan dan Cara Studi cross sectional penderita Sirosis Hati dengan asites, laki-laki maupun wanita umur sekurang-kurangnya 18 tahun yang memenuhi kriteria inklusi berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, darah rutin, kimia darah, serum komplemen 3(C3) serta analisa cairan asites, dicatat data keterkaitannya terhadap terjadinya infeksi asites spontan. Dihitung masing-masing variabel dan keterkaitan antara variabel dengan Infeksi Asites Spontan Hasil Dari 41 penderita SH dengan asites terbanyak umur 41-50 tahun sebanyak 18 (43,9%).Terdiri dari laki-laki 33 (80,5%), dan 8 (19,5%) wanita, dengan perbandingan 2,2:1. Hepatitis virus B didapatkan 27 (65,9%), hepatitis C 8 (19,5%). Kadar albumin rendah (<3,0 g/dl) didapatkan 34 (82,9%). Empat belas (34,1%) penderita adalah Child B, dan 27 (65,9%) Child C. Dari hasil kadar C3 serum yang rendah didapatkan 32 (78,0%) sedangkan dalam batas normal 9 (22,0%). Penderita tidak mengalami IAS 14 (34,1%) dan mengalami IAS 27 (65,9%). Sedangkan terjadinya IAS dengan kadar C3 yang rendah 24 (75,0%) dan kadar C3 serum normal 3 (33,3%), Penderita yang tidak mengalami IAS dengan kadar C3 serum normal 6 (66,7%) dan kadar C3 serum rendah adalah 8 (25,0%) Kesimpulan Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara IAS dengan rendahnya kadar C3 serum pada penderita SH dengan asites
Item Type: | Thesis (Other) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS IPD 02/11 Tau h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | sirosis | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC109-216 Infectious and parasitic diseases | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Penyakit Dalam | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Elvi Mei Tinasari | |||||||||
Last Modified: | 09 Sep 2016 08:22 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43051 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |