Uji toksisitas subkronis, kronis dan khusus polisakarida krestin dari ekstrak jamur Coriolus versicolor : Upaya menggali potensi bahan hayati sebagai Imunomodulator respon imun terhadap Mycobacterium tubercolusis

Sri Puji Astuti Wahyuningsih, Dr., M.Si. and Win Dannanto, NIDN. 0016066103 (2012) Uji toksisitas subkronis, kronis dan khusus polisakarida krestin dari ekstrak jamur Coriolus versicolor : Upaya menggali potensi bahan hayati sebagai Imunomodulator respon imun terhadap Mycobacterium tubercolusis. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (SUMARY)
gdlhub-gdl-res-2013-wahyunings-27413-lp.16-13-u.pdf

Download (728kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tujuan penelitian tahun pertama ill adalah untuk mengetahui efek toksiksitas subkronis polisakarida krestin dari ekstrak Coriolus versicolor. Penelitian ill menggunakan Coriolus versicolor lokal yang diperoleh dari alam. Coriolus versicolor dibuat ekstrak. PSK diisolasi dengan fraksinasi dan presipitasi ammonium sulfat 90%, dan dimurnikan me1alui dialisis. Polisakarida krestin diberikan pada mencit strain Balb/C selama 62 hari. Evaluasi hasil toksisitas dilakukan melalui pengamatan gejala toksik, pengamatan makroskopis dan mikroskopis, serta pemeriksaan klinik Pengamatan umum meliputi penampilan, perilaku, aktivitas motorik serta abnormalitas. Pengamatan makroskopik dilakukan pada hati, ginjal, lambung, dan limpa. Pengamatan mikroskopis dilakukan pada hati dan ginjal Pemeriksaan klinik meliputi uji hematologi darah (jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan kadar hemoglobin) dan uji biokimia serum (kadar glukosa darah, kreatinin, SGPT, SOOT, protein total, albumin, asam urat dan kolesterol). Hasil pengamatan dianalisis dengan Anava atau Brown~Forsythe. Uji lanjutan adalah uji Duncan atau Games-Howell (a = 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa. pemberian PSK dosis 1,5 mg/kg BB selama 62 hari tidak ada gelaja toksik. Pada dosis 6 mg/kg BB menurunkan aktivitas lokomotor dan napsu makan. Pemberian PSK tidak mempengaruhi berat ginjal, tetapi menurunkan berat lambung. Pemberian PSK dosis 3 mg/kg BB menambah berm organ hati. Pemberian PSK 6 mg/kg BB memperkecil berat organ limpa. Pemberian PSK menurunkan sel tubuli normal, tetapi meningkatkan sel tubuli ginjal yang mengalami pembekakan dan nekrosis. Pemberian PSK menurunkan hepatosit normal, meningkatkan hepatosit yang nekrosis, tetapi tidak mempengaruhi jumlah hepatosit yang mengalami pembekakan. Pada PSK dosis 3 dan 6 mg/kg BB meningkatkan hepatosit yang hidropik. Pemberian PSK selama 62 hari tidak mempengaruhi jumlah trombosit. Pemberian PSK dosis 1,5 mg/kg BB meningkatkan jumlah eritrosit. Pemberian PSK dosis 3 mglkg BB meningkatkan kadar hemoglobin. Pemberian PSK dosis 6 mglkg BB menurunkanjumlah leukosit. Pemberian PSK selama 62 hari tidak mempengaruhi kadar SGPT, tetapi meningkatkan kadar glukosa, asam urat dan albumin. Pada dosis 1,5 dan 3 mglkg BB menurunkan kadar SOOT. Pada dosis 3 dan 6 mglkg BB meningkatkan kadar protein total. Pada dosis 6 mg/kg BB meningkatkan kadar kreatinin dan kadar kolesterol. Dosis 1,5 mg/kg BB dapat digunakan untuk uji toksisitas kronik.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK LP.16/13 Wah u (FULLTEXT TIDAK TERSEDIA)
Uncontrolled Keywords: Coriolus versicolor, polysaccharide krestin, subchronic toxicity
Subjects: Q Science > Q Science (General) > Q179.9-180 Research
Q Science > QR Microbiology > QR180 Immunology
R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Sri Puji Astuti Wahyuningsih, Dr., M.Si.UNSPECIFIED
Win Dannanto, NIDN. 0016066103UNSPECIFIED
Depositing User: Tn Joko Iskandar
Date Deposited: 28 Oct 2016 23:21
Last Modified: 28 Oct 2016 23:23
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43140
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item