Natasya Nugrahaning Pramasari, 040113770 E (2005) PENERAPAN JUST IN TIME PADA FUNGSI PEMBELIAN GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU PADA PT. EUREKA ABA PAPER FACTORY MOJOSARI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-pramasarin-5871-a38105-k.pdf Download (340kB) | Preview
Preview	Text (fulltext) 4359.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Semakin pesatnya perubahan teknologi produksi pada saat ini, mengharuskan dan memaksa seluruh perusahaan untuk mengubah sebagian cara pengelolaan manajemennya. Setiap perusahaan pasti didirikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan maksimal atas dana yang telah diinvestasikan, dengan cara mengoptimalkan faktor produksi yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Salah satu elemen penting dalam perusahaan manufaktur adalah ketersediaaan bahan baku dan bahan pembantu untuk mencukupi kebutuhan produksinya. Persediaan seringkali menjadi bagian yang cukup besar dari keseluruhan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, oleh karena itu persediaan sangat penting untuk dikelola dengan baik. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah tersebut, sekaligus untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk yang dihasilkan adalah Just In Time Purchasing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Just In Time Purchasing dalam penanganan bahan baku, serta kemungkinan masalah yang akan dihadapi di dalam proses penerapannya. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah studi kasus (case study). Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah penjodohan pola (pattern matching), yaitu mendeskripsikan data sesuai dengan proposisi teoritis. Objek penelitian, yaitu PT. Eureka Aba Paper Factory, pada umumnya telah menerapkan prinsip-prinsip sistem pembelian JIT dengan baik. Namun dalam beberapa hal masih terdapat kondisi-kondisi yang kurang sesuai dengan prinsip JIT, antara lain : tidak menyebutkan JIT secara aksplisit dalam tujuan jangka panjang dan menengah perusahaan, tidak melibatkan karyawan untuk berperan aktif dalam penerapan JIT, perusahaan belum menetapkan rencana pembelian bahan baku secara rutin dengan ukuran lot yang stabil, tidak menyesuaikan dan tidak merundingkan desain produknya dengan para pemasok, belum diterapkannya sistem bar code, tingkat persediaan yang belum pernah mencapai zero inventory, kurangnya perjanjian kontrak secara tertulis untuk jenis bahan baku tertentu, belum diterapkannya sistem peringatan dini, Electronic Data Interchange (EDI), Electronic Transfer Fund (ETF), tingkat ketepatan kedatangan bahan baku yang belum mencapai 100 %, dan tingkat kualitas bahan baku yang belum mencapai 100 %. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip JIT dengan cukup baik dalam sistem pembelian bahan bakunya, meskipun dalam penerapan tersebut ada beberapa kendala. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut perusahaan dituntut agar selalu mangadakan perbaikan terus-menerus (continuous improvement), dalam rangka meningkatkan kualitas produk serta meningkatkan standar mutu pelayanan terhadap para pelanggannya.

Actions (login required)

View Item