Muchammad Zaidun, SH. (1992) UPAYA-UPAYA APARAT KEPOLISIAN DALAM MELAKUKAN PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TERHADAP DELIK LINGKUNGAN (Suatu Studi di Surabaya, Gresik dan Malang). UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2014-muchammadz-35472-2.ringka--.pdf Download (398kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
16.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam rangka penegakan hukum lingkungan yang diatur dalam Undang-undang No. 4 Tahun 1982, aparat kepoilisian sebagai aparat penyidik mempunyai tugas yang cukup berat. Sebagai delik yang relatif baru delik lingkungan sangat sulit dan rumit/kompleks dalam proses pembuktiannya. Untuk membuktikan telah terjadi delik lingkungan ada beberapa hal yang dipertanyakan : Bagaimana kemampuan aparat penyidik dalam membuktikan telah terjadi delik lingkungan? Kendala/hambatan apa yang dihadapi, serta bagaimana upaya penanggulangannya? Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan aparat kepolisian sabagai aparat panyidik dalam malakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap delik lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis dan ditunjang dengan pendekatan Sosiologis. Metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu responden yang diteliti adalah dipilih / ditentukan berdasarkan kriteria aparat kepolisian yang bertugas berhubungan langsung dengan masalah penyelidikan dan penyidikan delik lingkungan, baik yang bersifat kebijakan maupun operasional. Dalam penelitian menunjukkan bahwa aparat kepolisian dalam upava menangani delik lingkungan sebagai delik yang relatif baru menghadapi kendala/hambatan baik bersifat intern maupun ekstern. Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam mencegah dan menanggulangi delik lingkungan dengan mengadakan suatu operasi khusus yaitu Operasi Kemukus I dan II, Operasi Kemukus I merupakan suatu operasi yang bersifat preventif dan Operasi Kemukus II merupakan tindakan represif, dengan melakukan penyelidikan dan penyidikan yang selanjutnya diserahkan kepada penuntut umum untuk diproses hingga tingkat pengadilan. Kendala/hambatan yang dihadapi aparat kepolisian sebagai aparat penyidik terhadap delik lingkungan adalah pada proses pembuktiannya, yaitu membuktikan telah terjadi atau ada dugaan terjadi delik lingkungan, disamping juga adanya konflik kepentingan sektoral yang mempengaruhi kelancaran operasi penyidik, Sementara itu dalam upaya peningkatan kualitas aparat mengalami kendala dalam bidang anggaran program dan juga frekuensi pemindahan I pengalihan tugas aparat kepolisian yang trampil ke bidang yang lain. Untuk menanggulangi kendala/hambatan yang dihadapi dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap delik lingkungan, di samping dilakukan operasi-operasi untuk menjaring pelaku, juga diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antar berbagai instansi serta pelibatan pakar dalam bidang lingkungan dan hukum sebagai konsultan, agar dalam pembuktian telah terjadi delik lingkungan dapat diajukan sampai tingkat pengadilan dan dapat dipidana sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan, baik yang berupa kejahatan maupun pelanggaran.
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 364.49 Upa 2 | ||||
Uncontrolled Keywords: | HUKUM | ||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K5000-5582 Criminal law and procedure | ||||
Divisions: | Unair Research > Non-Exacta | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Tn Fariddio Caesar | ||||
Date Deposited: | 04 Oct 2016 06:39 | ||||
Last Modified: | 19 Jun 2017 19:07 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43896 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |