RAKHMADIAN SARI, 071111022 (2016) PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN TENAGA KERJA SEKTOR INFORMAL DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (415kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FIS.AN.63-16%20Sar%20p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Masalah ketenagakerjaan nasional yang dihadapi bangsa ini, diantaranya adalah kesenjangan antara jumlah tenaga kerja yang besar dengan minimnya ketersedian lapangan kerja. Tidak terserapnya sebagian besar angkatan kerja di sektor formal berdampak kepada beralihnya pilihan untuk bekerja di sektor informal baik dari golongan yang terdidik maupun tidak terdidik/ minim keterampilan. Program pemberdayaan pelatihan merupakan upaya kebijakan yang dimanfaatkan oleh pemerintah Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, dalam upaya pemanfaatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Jatim dengan pola model pelatihan di sektor informal yang mengarah kepada usaha mandiri yang berbasis kewirausahaan. Namun ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam upaya pemberdayaan masyarakat di sektor informal khususnya di Dinas Tenaga kerja Jatim, yaitu terkait dengan sistem pengelolaan pelatihan. Komponen desain model pelatihan yang digunakan dalam pelatihan tenaga kerja sektor formal ini bersifat regulatif, klasik, dan berbasis standart dengan kurikulum materi pelatihan cenderung sama dari pelatihan sebelumnya. Padahal dalam konteks kondisi saat ini bedasarkan kapasitas yang ada dan dimiliki, kemungkinan untuk mengembangkan model pelatihan sesuai dengan kebutuhan pasar, menjadi faktor penting dalam penyerapan peserta pelatihan di sektor kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses awal pelatihan hingga selesai pelatihan. Penelitian ini menggunakan model desain yang diadopsi dari model research and development (The R, & D model dari Plompo, 1997). Penelitian diawali analisis dari pendahuluan terkait identifikasi analisis kebutuhan pelatihan, dilanjutkan desain rancangan model program pelatihan, implementasi pelatihan hingga evaluasi pelatihan. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan data secara wawancara mendalam, dan observasi di lapangan dengan tehnik penentuan informan secara purposive sampling. Proses analisa data dilakukan dengan mengelompokkan dan mengkombinasikan data yang telah diperoleh, dan juga menetapkan serangkaian keterkaitan antara data yang telah diperoleh tersebut. Kemudian tehnik keabsahan data diuji melalui triangulasi sumber data sehingga data yang yang disajikan merupakan data yang absah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program pelatihan, khususnya dalam perancangan desain pelatihan hingga tahap implementasi pelatihan di lapangan, baik dari pihak internal maupun eksternal lingkungan pelatihan, pengembangan model dilakukan berdasarkan evaluasi pelatihan serta masukan dari beberapa pihak yang terkait dengan menggabungkan teori, olahan data peneliti dan sumber data yang dimiliki oleh provinsi.

Actions (login required)

View Item