Shaila Puspita Damayanti, 071211732015 (2016) ADAPTASI MORFOLOGI HIDUNG PADA DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH (Studi Perbandingan Adaptasi Hidung pada Populasi Penduduk di Tengger Wonokerso, Kab. Probolinggo dan Populasi Mahasiswa FISIP, Universitas Airlangga di Surabaya). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (793kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 70. FIS.ANT.73-16 Dam a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Perbedaan letak geografis pada setiap wilayah antara dataran tinggi dengan dataran yang rendah, menghasilkan perbedaan pada jenis adaptasi yang di hasilkan. Hidung merupakan bagian terluar pada morfologi tubuh manusia, yang menunjukkan hasil adaptasinya terhadap tekanan dari lingkungan yang ada. Hasil adaptasi pada Hidung di daerah ketinggian pada negara dengan iklim tropis memiliki bentuk adaptasi yang unik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan hasil adaptasi antara populasi dataran rendah (Surabaya) dengan populasi dataran tinggi (Tengger, Probolinggo). Dari penjelasan diatas, maka peneliti ingin menjelaskan apakah ada perbedaan morfologi hidung antara populasi dataran tinggi (Tengger, Probolinggo) dengan populasi dataran rendah (Surabaya). Metode yang digunakan adalah Somastoskopi dan Kefalometri. Hasil uji statistik pada somastokopi dan kefalometri menunjukkan adanya perbedaan pada sampel populasi Tengger, Probolinggo, bentuk lubang hidung, punggung hidung, lebar punggung hidung dan simotic angle lebih sempit dengan bentuk lubang hidung lebih oval daripada sampel populasi Surabaya.

Actions (login required)

View Item