OKE ADITYA TISHA, 040318395 (2009) LAPORAN PER SEGMEN DENGAN METODE VARIABLE COSTING SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN UNTUK EVALUASI KINERJA SEGMEN WILAYAH KEBUN KARET KALISANEN DAN KEBUN MUMBUL PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PTPN XII). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-tishaokead-15498-a28910-k.pdf Download (569kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
4563.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB) | Request a copy |
Abstract
Perkembangan akuntansi manajemen telah memberikan informasi yang penting terutama bagi pihak manajemen untuk lebih akurat dalam melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan tujuan perusahaan. Salah satu bagian dari akuntansi manajemen adalah variable costing, yaitu sistem pembebanan biaya yang memisahkan biaya variabel dan biaya tetap. Variable costing sangat tepat digunakan dalam laporan laba rugi perusahaan multi segmen. Laporan laba rugi untuk pihak ekstern menggunakan absorption costing dan menampilkan hasil operasi untuk seluruh segmen. Jenis laporan ini tidak dapat memberikan informasi yang akurat terutama untuk mengetahui segmen mana yang profitable. Karena tidak memisahkan biaya variabel dengan biaya tetap, maka metode pelaporan ini kurang tepat apabila digunakan sebagai pedoman dalam evaluasi kinerja manajer segmen. Dengan laporan per segmen variable costing, dapat diketahui biaya-biaya yang terjadi serta dapat mengidentifikasi biaya-biaya yang terjadi. Kemudian biaya-biaya tersebut diklasifikasikan sesuai dengan sifat biayanya sehingga dapat diketahui biaya-biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer. Segmen yang profitable adalah segmen yang cenderung memiliki tingkat biaya rendah dan tingkat penjualan yang lebih tinggi. Sebaliknya, segmen yang tidak profitable adalah segmen yang cenderung memiliki tingkat biaya tinggi dibanding dengan tingkat penjualannya, meskipun sebagai cost center manajer segmen tidak bertanggung jawab atas penjualan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kasus. Objek penelitian adalah PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dimana penelitian lebih ditekankan pada segmen wilayah Kebun Mumbul dan Kebun Kalisanen. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa segmen wilayah Kebun Kalisanen lebih profitable dibanding segmen wilayah Kebun Mumbul. Sedangkan Kebun Mumbul memiliki tingkat biaya yang tinggi jika dilihat dari perbandingan luas wilayah dan tingkat produksi. Penyebabnya adalah tingkat biaya yang tinggi dibandingkan dengan luas wilayah dan tingkat produksi. Meskipun demikian, segmen wilayah Mumbul tidak harus langsung ditutup melihat potensi yang dimiliki kedua segmen wilayah ini hampir sama.
Actions (login required)
View Item |