INORAYANA JUDANA, O49721357 E
(2001)
PENGARUH PENERAPAN PSAK 52 (MATA UANG PELAPORAN)TERHADAP ANALISI8 LAPORAN KEUANGAN(STUDI KASUS PADA PT "X").
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Pada pertengahan 1997 terjadi krisis ekonomi di Indonesia, yang menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap US dollar terus merosot. Kondisi tersebut menimbulkan permasalahan bagi badan usaha yang memiliki mata uang fungsional selain rupiah karena harus mencatat transaksi-transaksi dengan menggunakan kurs yang berfluktuatif untuk mendapatkan suatu angka rupiah tertentu. Nilai tukar yang berfluktuatif akan membawa akibat terjadinya selisih kurs.
Karena terjadinya selisih kurs tersebut menyebabkan informasi keuangan yang disajikan oleh badan usaha tersebut melalui laporan keuangan (dalam rupiah) menjadi kurang relevan, bias dan kurang mencerminkan kinerjanya. Pemakai laporan keuangan akan mengalami kesulitan dalam menilai kinerja badan usaha yang sesungguhnya.
Untuk memenuhi tuntutan kondisi tersebut maka IAI mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan baru, yaitu PSAK No. 52 mengenai Mata Uang Pelaporan yang mengijinkan badan usaha untuk menggunakan mata uang selain rupiah sebagai mata uang pelaporan sepanjang mata uang tersebut memenuhi kriteria mata uang fungsional untuk digunakan sebagai mata uang pelaporan. .
Dalam penerapan PSAK 52, bagi badan usaha yang pertama kali menetapkan mata uang fungsionalnya yang berbeda dengan mata uang pencatatan dan pelaporan selama ini, perlu diadakan pengukuran kembali (remeasurement) seolah-olah mata uang fungsional tersebut telah digunakan sejaktanggal terjadinya transaksi dan penjabaran laporan keuangan (translation).
Dengan diterapkannya PSAK 52, badan usaha (PT"X) akan terlihat lebih riel karena traksaksi dalam mata uang (mata uang fungsional) yang menyebabkan selisih kurs tersebut telah dieliminir. Penerapan PSAK 52 juga akan memberikan nilai perhitungan akun-akun laporan keuangan yang berbeda dengan laporan keuangan Rupiah, sehingga akan memberikan nilai rasio-rasio keuangan yang berbeda pula, apakah nilai rasio keuangan pada laporan keuangan rupiah understated atau overstated. Hasil-hasil rasio keuangan dari penerapan PSAK 52 juga akan mempengaruhi pertimbangan para pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan.
Actions (login required)
|
View Item |